Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 FEBRUARI 2021
P. 36

MASIH ADA YANG BELUM TERIMA DI 2020, BURUH BERHARAP TAHUN INI SUBSIDI
              UPAH TETAP DIBERIKAN
              TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI, Roy Jinto Ferianto,
              mengatakan para buruh dan pekerja berharap bantuan langsung tunai BPJS Ketenagakerjaan
              atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) tetap disalurkan pemerintah pada 2021.

              Terkait kabar bahwa Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan BSU belum dianggarkan
              untuk 2021 dan harus melihat kondisi pandemi Covid-19 lebih lanjut, Roy mengatakan Menteri
              Keuangan Sri Mulyani menyatakan akan tetap menyalurkan BSU untuk para pekerja dan buruh
              tahun ini.

              "Ada perbedaan persepsi ya, kalau Menteri Keuangan menyampaikan itu tetap diberikan dan
              kata Menteri Ketenagakerjaan tidak. Kalau dari kita sebenarnya tentu bantuan subsidi upah ini
              dibutuhkan  dalam  kondisi  seperti  ini,  apalagi  banyak  daerah  yang  melakukan  PSBB  dan
              berdampak pada industri yang akhirnya industri itu merumahkan sebagian karyawannya lagi dan
              ada yang upahnya juga tidak sesuai dengan aturan," kata Roy melalui ponsel, Minggu (31/1).

              Subsidi ini, katanya, bisa meningkatkan daya beli daya beli para pekerja dan buruh. Dengan
              adanya  subsidi  diberikan  pemerintah  tahun  lalu,  katanya,  terbukti  berdampak  terhadap
              pertumbuhan ekonomi yang tadinya minus 5,29 menjadi mendekati minus 1 persen.
              "Artinya  dampaknya  cukup  signifikan  karena  buruh  akhirnya  daya  belinya  meningkat,  yang
              berdampak pada pertumbuhan ekonomi," katanya.

              Sejak Juli 2020, katanya, memang kondisi perekonomian terus membaik. Pekerja yang tadinya
              dirumahkan  kembali  bekerja,  walaupun  masih  ada  yang  belum  dipekerjakan  kembali  sampai
              awal 2021.

              Roy meminta pemerintah mengevaluasi kembali pemberian subsidi upah yang diberikan pada
              tahun lalu. Kemudian memperbaiki data penerimanya sebab masih banyak pekerja yang tidak
              mendapat subsidi tersebut walaupun memenuhi syarat.

              "Tahun kemarin yang ditargetkan menerima itu kan 15 jutaan, di Jawa Barat dua jutaan orang.
              Tapi masih banyak laporan ke kami, tidak dapat subsidi itu. Kami urus ke BPJS juga adab banyak
              berbagai alasan jawabannya," katanya.

              Tahun lalu, katanya, bantuan subsidi tersebut totalnya diberikan Rp 2,4 juta per pekerja, atau
              Rp 600 ribu per bulan. Jika tahun ini bantuan tersebut tidak diberikan kembali, pemerintah wajib
              memberikan alasan yang jelas.

              "Kita berharap dianggarkan lagi tahun ini, kemudian pendataannya diperbaiki, kemudian seluruh
              pekerja  buruh  juga  mendapatkannya.  Dan  kalaupun  tidak  dianggarkan  untuk  tahun  ini,  apa
              alasannya, dan anggaran tahun lalu yang sudah disalurkan harus diaudit secara transparan,"
              katanya.
















                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41