Page 127 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 Februari 2021
P. 127

KEMENKEU PASTIKAN BSU TAK DILANJUTKAN TAHUN INI

              JAKARTA, - Kementerian Keuangan memastikan bantuan subsidi upah bagi pekerja dengan gaji
              di bawah Rp 5 juta tidak akan dilanjutkan di tahun ini. Pasalnya dalam APBN 2021 pemerintah
              tidak mengalokasikan anggaran untuk program tersebut.

              "Betul, APBN 2021 tidak dianggarkan (Subsidi Gaji)," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan
              Informasi (KLI), Rahayu Puspasari saat dihubungi Investor Daily, Selasa (2/2).

              Ia  mengatakan  bahwa  kebijakan  tersebut  diambil  pemerintah  karena  ekonomi  dalam  negeri
              sudah menunjukkan perbaikan yang tercermin dari berbagai indikator.

              "Ekonomi sudah menunjukkan perbaikan, pertumbuhan ekonomi jauh lebih tinggi, inflasi naik,
              konsumsi naik seiring dengan dunia usaha yang juga survive,"jelasnya.

              Meski  subsidi  gaji  tidak  dilanjutkan,  namun  ia  memastikan  pemerintah  tetap  memberikan
              dukungan untuk subsidi bunga, penempatan dana dan program lainnya. Dengan harapan agar
              kinerja dunia usaha akan berjalan lebih baik, begitu juga dengan karyawan.

              Pertimbangan  lainnya,  pemerintah  di  tahun  ini  memiliki  prioritas  melaksanakan  program
              vaksinasi dan program perlindungan sosial.

              "Saat ini prioritas pemerintah selain program vaksinasi, adalah perlinsos untuk bottom 40%.
              seperti BLT kartu sembako, BLT desa," tuturnya.

              Peneliti Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy mengatakan bahwa hingga saat
              ini daya beli masyarakat masih terpantau belum sepenuhnya pulih, khususnya untuk masyarakat
              kelas menengah bawah.

              Hal ini tercermin dari rendahnya inflasi inti Januari yang secara bulanan tercatat 0,26% dan
              secara tahunan 1,55% yoy, angka ini terendah sejak tahun 2014.

              "Inflasi ini merupakan salah satu indikator aktivitas ekonomi kenaikan inflasi pada level yang
              manageable  menunjukkan  bahwa  aktivitas  konsumsi  mengalami  peningkatan,  begitupun
              sebaliknya,"jelasnya kepada Investor Daily, Selasa (2/2).

              Ia  mengatakan  bahwa,  program  subsidi  gaji  yang  tidak  dilanjutkan  akan  berpotensi
              mempengaruhi daya beli apalagi Indonesia tengah dalam tahap pemulihan ekonomi nasional
              yang menandakan bahwa ekonomi belum sepenuhnya pulih sebelum terjadinya pandemi.

              Lebih lanjut Yusuf mengatakan bahwa program subsidi gaji merupakan salah satu bantuan sosial
              yang dinilainya ampuh, dengan pola yang terukur dimana data penerima terintegrasi dengan
              data dari BPJS Ketenagakerjaan maupun perbankan.

              "Apakah  kemudian  (penghentian  subsidi  gaji)  mempengaruhi  hingga  ke  kuartal  II,  ini  akan
              ditentukan juga dari berbagai bantuan pemerintah yang lain. Bisa saja misalnya, BSU dihilangkan
              tetapi diakomodasi di jenis bantuan yang lain"jelasnya.

              Yusuf mengatakan bahwa subsidi gaji bukan merupakan program yang memberatkan sisi APBN,
              karena di tahun lalu pemerintah menggelontorkan Rp 37,7 triliun. Alokasi anggaran itu pun lebih
              rendah dibandingkan anggaran program lainnya.

              "Kalau kita tarik kebelakang sebenarnya beban dari subsidi gaji ini berada di kisaran Rp 37 triliun
              kalau dibandingkan dengan bantuan lainnya dalam APBN sebenarnya nominal ini masih lebih
              kecil. Jadi seharusnya ini bukanlah beban yang kemudian begitu berat untuk ditanggung APBN,"
              ujarnya.


                                                           126
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132