Page 231 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 231

Ketua umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI Jabar, Roy Jinto Ferianto mengatakan ada beberapa
              hal yang ia sampaikan pada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait upah 2021.


              UMP 2021 TETAP, BURUH JABAR MINTA UMK NAIK

              Serikat  pekerja  di  Jawa  Barat  meminta  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  (UMK)  2021  naik
              meskipun Upah Minimum Provinsi (UMP) tidak mengalami kenaikan.

              Ketua umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI Jabar, Roy Jinto Ferianto mengatakan ada beberapa
              hal yang ia sampaikan pada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait upah 2021.

              "UMP  yang  kita  minta  tetap  naik  walau  diterbitkan  tidak  naik  kita  minta  direvisi,  kemudian
              terakhir dalah mengenai UMSK (Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota)," katanya di Bandung,
              Selasa (10/11/2020).

              "UMK itu dalam ketentuan ditetapkan paling lambat tanggal 21 november. Dan ini waktunya
              sebentar lagi. Kita minta pak gubernur untuk menaikkan jangan sampai seperti UMP tidak naik,"
              kata dia.

              Menurutnya bahwa dalam PP 78 pasal 43 dan 44 di bab penjelasan bahwa untuk menghitung
              pertumbuhan ekonomi itu tidak di akhir. Perhitungan year on year (yoy) menurut dia adalah
              triwulan ketiga dan keempat tahun 2019 kemudian triwulan pertama dan kedua di tahun 2020.

              "Kalau  diambil  terakhir  triwulan  ketiga  memang  minus,  tapi  kan  ada  pertumbuhan  di  tahun
              sebelumnya dan amanat PP 78 begitu menghitungnya, saya mau berdebat tapi belum waktunya.
              Itu di bab penjelasan kalau menghitung, tiga triwulan ini, ketiga-keempat 2019 dan kesatu di
              2020 itu plus semua, yang minus hanya di kuartal kedua ini. Maka kalau diambil rata-rata dengan
              inflasi dan pertumbuhan ekonomi di angka 8," katanya.

              Pihaknya  menilai  persoalan  pandemi  Covid-19  tidak  boleh  dijadikan  acuan  dalam  penentuan
              upah. Mengingat pertumbuhan ekonomi masih terjadi.

              "Pak Gubernur jangan melihat SE dari menaker yang ga boleh naik dan tak mempertimbangkan
              hukum, tata cara penetapan upah minimum. Karena sudah jelas dalam UU 13 tahun 2003 dan
              PP 78 sudah jelas aturannya. Jangan gara-gara ada pandemi diabaikan aturan," katanya.
              Sabila Rrosyad dari DPW SPMI Jabar pun mengamini pernyataan Roy Jinto. Ia bahkan meminta
              kepala daerah di tingkat kabupaten kota dan dewan pengupahan agar tidak takut menaikan
              UMK.

              "Dewan  pengupahannya  tidak  usah  khawatir  remomendadsikan  kenaikan,  karena  kami  juga
              kecewa  kepada  Gubernur  yang  mengirimkan  surat  kepada  bupati  walikota  sejabar  agar
              mengikuti SE Menaker, artinya mengirimkan sinyal agar UMK tidak naik. padahal UMK adalah
              otnomi daerah, dan tata cara kenaikan daerah diatur dalam PP 78 tahun 2015," jelas dia.















                                                           230
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236