Page 318 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 318
PANDEMI PICU ANGKA PENGANGGURAN
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat pada 5 November 2020 merilis angka pengangguran di
Kota Bekasi mengalami peningkatan sebesar 2,8 persen. Sementara pada tahun 2019 angka
pengangguran tercatat sebanyak 8,30 persen, sehingga di tahun ini, angka pengangguran
sebanyak 10,68 persen.
Wali Kota Bekasi. Rahmat Effendi, menyatakan kenaikan angka pengangguran juga disebabkan
karena terjadi penurunan ekonomi secara global. terutama Indonesia yang mempengaruhi
wilayah lain. "Ya pastilah (pengangguran naik), negara saja minus, gimana kita mau naik," ucap
Rahmat, Senin (8/11).
Wabah Covid-19 menjadi faktor utama lesunya perekonomian di Indonesia sehingga daya beli
masyarakat turun yang mempengaruhi pasar. "Karena apa, mungkin kuliner kita tidak berjalan,
perusahaan-perusahaan juga, daya produksi dan masyarakat daya belinya juga rendah, mau
nggak mau kan merumahkan karyawan, pemutusan tenaga kerja." ungkapnya.
Guna memulihkan kembali perekonomian Kota Bekasi, secara perlahan pemkot telah
memperbolehkan mal dan tempat usaha lainnya untuk membuka operasional. Hal itu dilakukan
guna mendorong daya beli masyarakat sehingga roda perekonomian kembali berputar secara
perlahan hingga kuartal pertama di tahun 2021 mendatang.
Sementara, Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi mencatat ada 1.543 orang di Kota Bekasi terkena
pemutusan hubungan kerja (PHK). Angka itu terdata sampai dengan 21 September 2020.
Demikian diungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Ika Indah Yarti. Senin (9/11).
Ika mengatakan mereka yang terkena PHK lantaran perusahaan tempatnya bekerja mengalami
kemerosotan pendapatan sehingga manajemen terpaksa melakukan efisiensi. Faktor utama yang
mendorong banyaknya pekerja yang ter-PHK dikarenakan dampak pandemi Covid-19. "Misalnya
dia dikontrak selama satu tahun dan yang sudah-sudah itu diperpanjang. Namun, karena situasi
pandemi mereka bekerja sesuai dengan itu (kontrak)," ujarnya.
Jumlah mereka yang kena PHK, lanjut Ika. bisa bertambah karena ada beberapa perusahaan
yang belum melaporkan kondisi terkininya pada periode Oktober 2020.
Faktor lain yang mendorong tingginya tingkat pengangguran di Kota Bekasi lantaran jumlah
serapan kerja tak sebanding dengan total angkatan kerja. Angkatan kerja merupakan mereka
yang tercatat sebagai penduduk produktif yang telah memiliki pekerjaan, sementara tidak
bekerja atau menganggur, (abs)
317