Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 137

PERUSAHAAN DI SULTENG DIINGATKAN AGAR BERI THR PALING LAMBAT H-1
              LEBARAN
              Palu  -  Dinas  Ketenagakerjaan  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Provinsi  Sulawesi  Tengah
              mengingatkan perusahaan di provinsi itu agar memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada
              seluruh pekerjanya selambat- lambatnya H-1 Lebaran.

              "Sesuai ketentuan jika perusahannya tidak kesulitan beri THR paling lambat H-7, namun jika
              perusahaan tersebut kesulitan beri THR karena terdampak COVID-19 maka dapat memberikan
              paling lambat H-1 lebaran. THR tersebut wajib diberikan oleh pihak perusahaan kepada seluruh
              pekerjanya,"kata  Kepala  Bidang  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Pengawasan
              Ketenagakerjaan Disnakertrans Sulteng Joko Pranowo kepadadi Kota Palu, Rabu.

              Ia menjelaskan THR diberikan kepada pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja
              minimal  mulai  satu  bulan  secara  terus  menerus  atau  lebih  dan  pekerja  atau  buruh  yang
              mempunyai  hubungan  kerja  dengan  pengusaha  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu  tidak
              tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

              Besaran THR keagamaan, lanjutnya, diberikan dengan ketentuan, pertama, bagi pekerja atau
              buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar
              satu bulan upah.
              "Kedua, bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus
              menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan
              masa kerja dibagi 12 bulan dan dikali satu bulan upah,"ujarnya.

              Ketiga, bagi pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu
              bulan dihitung sebagai berikut, satu, pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja 12
              bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata rata upah yang diterima dalam dua
              belas bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
              "Dua pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu
              bulan  dihitung  berdasarkan  rata  rata  upah  yang  diterima  tiap  bulan  selama  masa
              kerja,"terangnya.

              Joko menyebut ketentuan itu telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021  Tentang  Pelaksana  Pemberian  THR  Keagamaan  tahun  2021  Bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Namun kata Joko, jika perusahaan kesulitan memberikan THR berdasarkan besaran yang telah
              ditentukan  maka  pihak  perusahaan  dapat  memusyawarahkan  kepada  pekerjanya  untuk
              mencapai kesepakatan bersama.





















                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142