Page 294 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 294

selanjutnya akan kita cabut izin, sampai kita lakukan pembekuan untuk selamanya," ujar Andri
              di Jakarta, Selasa (27/4/2021).


              IZIN PERUSAHAAN BISA DICABUT JIKA INGKAR

              Pemerintah  Provinsi  (Pemprov)  DKI  Jakarta  meminta  agar  perusahaan  melapor  jika  tak  bisa
              membayar  Tunjangan  Hari  Raya  (THR).  Namun  laporan  yang  dibuat  harus  asli  dan  tidak
              berbohong atau dipalsukan.
              Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan
              jika kedapatan berbohong tapi sebenarnya bisa membayar THR, maka pihaknya akan menjatuhi
              sanksi. Paling parah, hukuman yang dijatuhkan bisa saja pencabutan izin usaha. "Kalau memang
              dia mempunyai kemampuan tapi tidak mau membayar (berbohong) otomatis kita akan lalaikan
              teguran tertulis, kita lakukan pembekuan sementara, selanjutnya akan kita cabut izin, sampai
              kita lakukan pembekuan untuk selamanya," ujar Andri di Jakarta, Selasa (27/4/2021).

              Andri  menjelaskan,  ketentuan  membayar  THR  diatur  dalam  Surat  Edaran  Menteri
              Ketenagakerjaan RI Nomor M/6/HK.04/ IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari
              Raya Keagamaan Tahun 2021 Bagi Pekerja/ Buruh di Perusahaan.

              Regulasi itu merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang
              Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan
              Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Pemprov  DKI  Jakarta  juga  telah  mengeluarkan  Surat  Edaran  Nomor  12/  SE/2021  Tentang
              Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2021.

              Kendati demikian, sanksi yang dijatuhkan tidak langsung pencabutan izin. Namun akan dilakukan
              bertahap  dan  Andri  menyatakan  akan  mengedepankan  pembinaan  serta  edukasi  kepada
              perusahaan yang bersangkutan.

              "Yang jelas, sebelum itu kita lakukan (pemberian sanksi), pastinya kita tetap mengedepankan
              pembinaan,  pola  pembinaan,  insyallah  kalau  sudah  kita  panggil,  kita  beri  arahan,  insyallah
              mereka akan ngerti," jelasnya.

              Menurut  Andri,  pembayaran  THR  tidak  hanya  sekadar  pemenuhan  hak  bagi  para  pekerja.
              Dengan adanya uang tambahan yang diterima pegawai, maka akan menggerakan perekonomian
              karena keberadaan THR bisa meningkat daya beli masyarakat.

              "Jadi sangat banyak efeknya. Kenapa kebijakan itu diambil, seperti itu. Jadi daya beli masyarakat
              juga  meningkat.  Toh  pekerjanya  yang  sudah  berpuluh-puluh  tahun  dia  mengabdi,  untuk
              kemajuan perusahaan, ya sangat bijak juga memang harus dibayarkan THR-nya," pungkasnya.

              Lebih  lanjut  Andri  mengatakan,  Pemprov  DKI  Jakarta  sudah  membuka  posko  THR  untuk
              menfasilitasi perusahaan dan pekerja jika terjadi ketidaksepakatan soal pembayaran THR baik
              dari segi waktu maupun jumlah karena dampak pandemi Covid-19. Jika ada keberatan baik dari
              perusahaan maupun pekerja soal THR kata Andri, posko THR siap menampung dan bersama-
              sama mencarikan solusi yang terbaik.

              "Pengaduan itu kan bisa dari dua pihak, satu dari pekerjanya itu sendiri, kedua pengaduan dari
              perusahaan  itu  sendiri.  Sampai  dengan  saat  ini,  kita  terus  melakukan  sosialisasi,  surat
              Kemenaker,  maupun  surat  edaran  Dis-naker  agar  para  perusahaan  membayar  THR  sesuai
              dengan  ketentuan  yang  berlaku.  Dan  sampai  saat  ini  belum  ada  (yang  mengadu),  mudah-
              mudahan tidak ada," pungkas Andri. b Sammy

                                                           293
   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299