Page 311 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 311

Buruh  Minta  THR  Tidak  Dicicil  Buruh  di  Kabupaten  Sukoharjo  masih  menunggu  pencairan
              Tunjangan Hari Raya (THR) untuk lebaran 2021 ini.
              Menurut Ketua Forum Peduli Buruh Sukoharjo (FPBS) sekaligus Ketua Serikat Pekerja Republik
              Indonesia (SPRI) Sukoharjo, Sukarno, pencairan THR biasanya pada H-7.

              Sesuai aturan dari Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker), THR tahun ini tidak boleh dicicil.

              Hal  tersebut  sesuai  dengan  Surat  Edaran  Menaker  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  Tentang
              Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 Bagi Pekerja/Buruh di
              Perusahaan.

              "Hingga saat ini belum ada laporan, adakah perusahaan di Sukoharjo yang membayarkan THR
              dengan dicicil atau tidak," kata dia, Minggu (25/4/2021).

              "Tapi kami harap THR tidak dicicil sesuai peraturan Menteri," imbuhnya.

              Pasalnya, THR ini sangat dinantikan pekerjaan untuk menyambut hari raya idul fitri.
              Meski  masih  di  tengah  pandemi  Covid-19,  buruh  berharap  pembayaran  THR  mereka  dapat
              dipenuhi oleh perusahaan.

              "Tahun lalu, ada beberapa perusahaan yang membayarkan THR dengan dicicil," ujarnya.

              Seperti  yang diketahui, tahun  lalu  salah  satu  perusahaan  tekstil  di  Kartasura,  Sukoharjo PT.
              Tyfountex tidak ada kejelasan dalam pemberiam THR.

              Hal tersebut membuat karyawan melakukan aksi di depan pabrik, meski aksi tersebut dibubarkan
              pihak kepolisian karena pandemi Covid-19.

              Sukarno berharap, hal serupa tidak terjadi lagi di seluruh perusahaan di kabupaten Sukoharjo .

              THR  Wajib  Dibayar  Penuh  Pemerintah  memastikan  perusahaan  swasta  wajib  membayarkan
              tunjangan hari raya (THR) secara penuh pada tahun ini.

              Artinya, tak lagi dicicil atau dipotong seperti pada tahun lalu.

              Hal ini lantaran pemerintah telah memberikan banyak stimulus bagi dunia usaha untuk bisa tetap
              bertahan di masa pandemi CCovid-19.

              "Pemerintah  mewajibkan  teman-teman  dari  perusahaan,  dunia  swasta  membayarkan  secara
              penuh THR untuk karyawannya di Ramadhan tahun ini," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator
              Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan Darat
              Tahun 2021, Kamis (8/4/2021).

              Ia menjelaskan, salah satu insentif yang diberikan kepada pengusaha yakni Pajak Penjualan atas
              Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah untuk mobil baru.

              Diskon pajak ini dinilai berhasil mengerek penjualan mobil hingga 143 persen di Maret 2021
              dibandingkan bulan sebelumnya.

              Selain itu, ada pula insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah untuk properti
              atau perumahan.

              Stimulus ini menaikkan penjualan rumah pada Maret 2021 dibandingkan bulan sebelumnya.

              Secara  rinci  penjualan  rumah  pada  segmen  masyarakat  berpenghasilan  rendah  (MBR)  naik
              sebesar 10 persen, pada segmen menengah naik 20 persen, dan segmen atas naik 10 persen.

                                                           310
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316