Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 JULI 2019
P. 105
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyatakan perlu penguatan kerja
sama lintas sektor, instansi, jaringan, negara untuk memberantas perdagangan
orang dengan modus apapun.
"Untuk kepada pemerintah sendiri tentu saja pemberantasan kejahatan terindikasi
ini hanya bisa dilakukan dengan penanganan yang teroganisir pula, lembaga
advokasi dan lembaga kemanusiaan, LPAI terus merapatkan diri ke kepolisian," kata
Sekretaris Jenderal LPAI Henny Hermanoe di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan tindak pidana perdagangan orang adalah salah satu kejahatan
internasional dengan skala masif.
"Bahkan data menunjukkan TPPO ini berlomba dengan perdagangan narkoba
sebagai kejahatan dengan peringkat tertinggi di dunia. Jadi narkoba, TPPO ini salah
berkejaran menjadi salah satu kejahatan terbesar di dunia," jelasnya.
Oleh karena itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan dan kerja sama lintas
batas negara menjadi penting untuk mencegah perdagangan orang yang hanya
berujung pada kekerasan dan eksploitasi bagi korban.
"Kejahatan TPPO adalah sebagai sebuah kejahatan yang kita yakini adanya sebuah
sindikasi memanfaatkan orang-orang di dekat orang yang jadi korban," tambahnya.
Diberitakan, sebanyak 13 perempuan asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat
dan 16 perempuan asal Jawa Barat menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan
Orang (TPPO) dengan modus perkawinan (pengantin pesanan) yang dibawa ke
China.
Para perempuan korban direkrut untuk dibawa ke negara calon suami di China
dengan cara dibujuk rayu menikahi laki-laki dari keluarga kaya, diiming-imingi
sejumlah uang, dan dijamin hidupnya.
Pernikahan fiktif itu hanya sebagai kedok, justru 29 perempuan Indonesia itu
mengalami kekerasan hingga eksploitasi di China.
Pewarta: Martha Herlinawati S Editor: Hendra Agusta COPYRIGHT (c)2019 .
Page 104 of 119.