Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 JULI 2019
P. 44
masih ada JHT ini bisa untuk makan sehari-hari dan tambahahan beli obat ," kata
Suratno.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Menara
Jamsostek Agoes Masrawi mengatakan pihaknya menerapkan layanan pick me up
service atau layanan jemput klaim JHT seperti yang diberikan kepada Suratno. "Ini
adalah layanan khusus dari BPJS Ketenagakerjaan demi alasan kemanusiaan kepada
peserta yang membutuhkan," ungkap Awi, panggilan akrab Agoes Masrawi.
Dikatakan, layanan jemput klaim JHT diberikan kepada peserta yang kondisinya
tidak memungkinkan mengurus sendiri ke kantor cabang. Kondisi tersebut
contohnya karena peserta sakit, disabilitas, yang sedang menjalani masa tahanan,
atau karena usia yang sepuh.
Menurunya untuk mendapatkan pelayanan jemput klaim JHT, perwakilan peserta
dari keluarga bisa datang dan melapor atau mengajukan layanan ini ke kantor
cabang BPJS Ketenagakerjaan. "Setelah itu akan ada petugas dari BPJS
Ketenagakerjaan yang mendatangi peserta untuk memproses pencairan klaim JHT
tersebut," cetusnya. Awi menuturkan, kasus yang menimpa Suratno hanya salah
satu contoh dari sekian banyak kasus risiko yang menimpa pekerja di Indonesia.
Menurut Awi, di sinilah program jaminan sosial ketenagakerjaan dirasakan sangat
besar manfaatnya.
"Seperti Bapak Suratno ini sudah tidak bisa lagi bekerja karena serangan stroke.
Tapi alhamdulillah beliau masih memiliki tabungan dari program Jaminan Hari Tua
(JHT) yang tentunya bermanfaat untuk menunjang perekonomian keluarga,"
paparnya. Belum lagi ada risiko kecelakaan kerja yang bisa berdampak keterpurukan
bagi peserta dan keluarganya.
"Tapi kalau yang kecelakaan kerja adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan Insyaallah
tidak akan terpuruk. Sebab ada program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang
menjamin biaya pemulihan berapapun tanpa batas dan berapa pun lamanya dirawat
di rumah sakit, unlimited sampai sembuh dan kembali bekerja," cetus Awi. Inilah
alasan mendasar kenapa program negara ini diwajibkan bagi seluruh pekerja.
Untuk itulah sudah saatnya seluruh perusahaan patuh dengan peraturan dengan
melindungi seluruh pekerjanya dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Untuk pekerja mandiri juga silahkan untuk melindungi diri sendiri, karena sekarang
sudah tersedia kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kategori bukan penerima upah
(BPU) dengan iuran yang sangat terjangkau sesuai kemampuan upah yang dimiliki
dengan manfaat perlindungan yang sama. Tentunya semakin tinggi level upah yang
didaftarkan maka akan semakin besar manfaat yang diterima terutama untuk
tabungan dari program JHT tadi,"cetus Awi.
Page 43 of 119.