Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 136

Dengan  adanya  bantuan  subsidi  gaji  ini,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  berharap
              kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dapat terdorong.
              "Subsidi  upah  ini  diharapkan  mampu  menjaga  serta  meningkatkan  daya  beli  pekerja,  dan
              mendongkrak  belanja  konsumsi.  Sehingga  menimbulkan  multiplier  effect  pada  pertumbuhan
              ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Ida dalam keterangan tertulis, Senin (7/9).

              Ida berharap, uang yang diterima oleh pekerja dapat dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan,
              baik kebutuhan primer maupun sekunder.

              "Akan lebih baik jika bantuan subsidi gaji/upah dibelanjakan produk-produk lokal dan UMKM.
              Dengan demikian industri lokal dan UMKM juga ikut bergeliat," kata Ida.

              Dia  juga  memastikan  akan  memantau  dan  mengevaluasi  penyaluran  bantuan  subsidi  upah
              sehingga penyaluran di tahap berikutnya semakin baik. Sebagai informasi, penyaluran bantuan
              subsidi gaji ini sudah dilakukan sebanyak dua kali. Untuk tahap pertama, sudah disalurkan ke
              2,5 juta pekerja dan tahap kedua sebanyak 3 juta pekerja.

              Adapun,  penyaluran  bantuan  ini  dilakukan  setiap  dua  bulan  sekali,  dimana  setiap  pekerja
              mendapatkan  Rp  600.000  per  bulan  selama  empat  bulan  atau  sekitar  Rp  1,2  juta  setiap
              penyalurannya.

              Berikut persebaran data calon penerima subsidi upah/gaji tahap I dan II berdasarkan provinsi:
              1. DKI Jakarta (1.071.414 - 19,48%)  2. Jawa Barat (1.029.830 - 18,72%)  3. Jawa Tengah
              (702.531  -  12,77%)   4.  Jawa  Timur  (560.670  -  10,19%)    5.  Banten  (455.193  -  8,28%)   6.
              Sumatera Utara (242.368 - 4,41%)  7. Kalimantan Timur (166.026 - 3,02%)  8. Riau (152.850 -
              2,78%)  9. Bali (133.197 - 2,42%)  10. Kepulauan Riau (116.790 - 2,12%)  11. Sumatera Selatan
              (106.030 - 1,93%)  12. Kalimantan Tengah (97.376  - 1,77%)  13. DI Yogyakarta (91.518  -
              1,66%)    14.  Kalimantan  Selatan  (85.510  -  1,55%)    15.  Lampung  (83.848  -  1,52%)    16.
              Kalimantan Barat (82.863 - 1,51%)  17. Sulawesi Selatan (63.392 - 1,15%)  18. Jambi (51.256
              - 0,93%)  19. Sumatera Barat (41.009 - 0,75%)  20. Sulawesi Utara (27.802 - 0,51%)  21.
              Bangka Belitung (22.527 - 0,41%)  22. NTB (16.379 - 0,30%)  23. Bengkulu (16.176 - 0,29%)
              24. Kalimantan Utara (11.719 - 0,21%)  25. Sulawesi Tengah (10.654 - 0,19%)  26. Aceh (10.110
              - 0,18%)  27. Papua Barat (8.819 - 0,16%)  28. Papua (8.331 - 0,15%)  29. maluku (7.302 -
              0,13%)  30. NTT (7.264 - 0,13%)  31. Sulawesi Barat (5.980 - 0,11%)  32. Sulawesi Tenggara
              (5.789 - 0,11%)  33. Gorontalo (4.963 - 0,09%)  34. Maluku Utara (2.514 - 0,05%).




























                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141