Page 205 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 205

Bantuan subsidi gaji, kata Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
              itu,  menjadi  salah  satu  program  prioritas  atau  unggulan  dalam  strategi  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional (PEN) pada tahun depan. Pemerintah mempertimbangkan untuk melanjutkan bantuan
              bersifat langsung tunai itu, agar bisa mempercepat pemulihan ekonomi, khususnya konsumsi
              masyarakat di tengah tekanan pandemi COVID-19.

              Pada tahun ini, bantuan  subsidi gaji  sebesar Rp600 ribu per bulan diberikan selama empat
              bulan, dengan target penerima 15,7 juta jiwa pekerja.

              Syarat pekerja yang berhak memperoleh  subsidi gaji  adalah pekerja tersebut mendapat gaji di
              bawah Rp5 juta per bulan, dan terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Pekerja
              tersebut  merupakan  Warga  Negara  Indonesia  yang  dibuktikan  dengan  Nomor  Induk
              Kependudukan, peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan, dan memiliki rekening
              bank yang aktif.

              Syarat lengkap itu diatur dalam Peraturan Menaker (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020 tentang
              Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah Bagi Pekerja/Buruh Dalam
              Penanganan Dampak COVID-19.

              Tahapan  subsidi gaji  yang disalurkan adalah setiap dua bulan sehingga pencairan pada setiap
              termin sebesar Rp1,2 juta yang disalurkan langsung ke rekening bank penerima.
              Bantuan subsidi gaji pada tahap pertama di 27 Agustus 2020 lalu disalurkan melalui empat bank
              himpunan bank negara (Himbara) ke rekening penerima.

              Bantuan  subsidi gaji  ini ditujukan untuk menggerakkan konsumsi masyarakat yang memenuhi
              57 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Di kuartal II 2020, konsumsi rumah tangga
              terkontraksi hingga minus 5,51 persen, yang turut membuat laju ekonomi domestik terjerembab
              ke level minus 5,37 persen.

              Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per Jumat (4/9/2020) memperlihatkan subsidi
              gaji telah diberikan kepada 2.310.974 pekerja yang memiliki pendapatan kurang dari Rp 5 juta
              dalam penyaluran tahap pertama.

              Jumlah itu merepresentasikan 92,44 persen dari total penerima bantuan subsidi upah (BSU)
              tahap pertama yaitu sebesar 2,5 juta pekerja, menurut keterangan dari Kemnaker yang dikutip
              pada Minggu.

              "Pada  penyaluran  subsidi  gaji/upah  tahap  I,  jumlah  rekening  yang  tidak  dapat  disalurkan
              sebanyak 15.659 rekening penerima. Adapun rekening yang masih dalam proses penyaluran
              173.367 penerima," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dikutip dari Antara,
              Minggu (6/9/2020).

              Menurut Ida, penyebab subsidi gaji itu tidak bisa disalurkan karena adanya duplikasi rekening,
              rekening  sudah  tutup,  rekening  pasif,  rekening  tidak  valid,  rekening  telah  dibekukan,  dan
              rekening tidak sesuai dengan NIK.

              Karena itu dia meminta kepada BPJS Ketenagakerjaan, yang melakukan verifikasi data rekening
              calon  penerima,  untuk  berkomunikasi  dengan  segala  pemangku  kepentingan  untuk
              menyelesaikan persoalan pelaporan data tersebut.

              Proses penyaluran subsidi gaji tahap kedua sendiri sudah dimulai per Jumat (4/9/2020) setelah
              Kemnaker menyelesaikan pemeriksaan ulang atau check list data yang sudah diberikan BPJS
              Ketenagakerjaan. Namun, berbeda dengan tahapan sebelumnya dalam tahap kedua pemerintah
              akan menyalurkan BSU kepada 3 juta pekerja.


                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210