Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 FEBRUARI 2021
P. 10

BPS mencatat, pada September 2020 tingkat kemiskinan secara nasional meningkat menjadi
              10,19 persen dibandingkan September 2019 sebesar 9,22 persen.
              Kemudian, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh rasio gini
              juga meningkat dari 0,380 pada September 2019 menjadi 0,385 per September 2020.

              Kepala  Badan  Kebijakan  Fiskal  Kementerian  Keuangan  Febrio  Nathan  Kacaribu  menyatakan,
              perlindungan  sosial  merupakan  instrumen  utama  untuk  melindungi  masyarakat  miskin  dan
              rentan yang terbukti mampu menahan angka kemiskinan di level 10,19 persen pada September
              2020.

              "Artinya Program PEN sepanjang 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta
              orang menjadi miskin baru," katanya di Jakarta, Senin (15/2/2021) dikutip dari Antara.

              Febrio menuturkan, Bank Dunia sendiri memperkirakan angka kemiskinan akan mencapai 11,8
              persen jika tidak ada program perlindungan sosial.

              Dijelaskan Febrio, intervensi kebijakan itu telah melindungi konsumsi masyarakat tidak hanya
              kalangan miskin dan rentan, juga kelas menengah.

              Hal itu terjadi melalui perluasan penerima dan manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan
              Kartu  Sembako,  bantuan  sembako  Ja-bodetabek,  bantuan  sembako  tunai,  serta  bantuan
              langsung tunai (BLT) dana desa.

              Kemudian, bantuan beras PKH, bantuan tunai penerima Kartu Sembako, subsidi gaji/upah, Kartu
              Prakerja,  diskon  listrik,  subsidi  kuota  internet  PJJ,  bantuan  subsidi  upah  (BSU)  BPJS
              Ketenagakerjaan dan tenaga pendidik honorer.

              Porsi pengeluaran penduduk kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 17,93 persen dan
              berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia porsi tersebut termasuk rendah karena berada di
              atas 17 persen.

              Bank Dunia sendiri membagi tingkat ketimpangan menjadi tiga kategori yaitu ketimpangan tinggi
              jika persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah porsinya di bawah 12 persen, sedang
              jika antara 12 sampai 17 persen, dan rendah jika di atas 17 persen.

              Realisasi
              Dipaparkan Febrio, realisasi program perlindungan sosial untuk mendukung konsumsi rumah
              tangga mencapai Rp 220,39 triliun sepanjang 2020 atau lebih tinggi dari alokasi awal sebesar
              Rp 203,9 triliun.

              Pemerintah  juga  mendukung  masyarakat  miskin  dan  rentan  melalui  insentif  dunia  usaha
              terutama kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tetap bertahan dari dampak
              pandemi. Salah satunya dengan menyalurkan anggaran Rp 112,4 triliun sehingga UMKM bisa
              melakukan aktivitas ekonomi.
              Secara  khusus,  sebanyak  97  persen  usaha  mikro  penerima  BPUM  masih  tetap  melanjutkan
              usahanya sehingga aktivitas ekonomi UMKM tetap berjalan dan daya beli masyarakat miskin dan
              rentan terdampak dapat terjaga di masa pandemi.

              "Pemerintah optimis, namun tetap waspada bahwa pandemi dapat dikendalikan dan aktivitas
              sosial  ekonomi  terus  berangsur  pulih  sehingga  tingkat  kemiskinan  dan  pengangguran  dapat
              menurun kembali," ucap Febrio. (Kismi Dwi Astuti)***




                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15