Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 FEBRUARI 2021
P. 14
Judul Pengakuan yang Tak Kunjung Datang (Juga)
Nama Media Kompas
Newstrend Perlindungan PRT
Halaman/URL Pg5
Jurnalis Sonya Hellen Sinombor
Tanggal 2021-02-17 04:17:00
Ukuran 246x101mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 81.180.000
News Value Rp 243.540.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Lita Anggraini (Koordinator Nasional Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah
Tangga (Jala PRT)) Dua puluh tahun berlalu, tetapi kasus kekerasan dan perbudakan terhadap
PRT terus bertambah
Ringkasan
Dua puluh tahun yang lalu, tepatnya 12 Februari 2001, Sunarsih (14), pekerja rumah tangga
anak yang dipaksa bekerja di Surabaya, Jawa Timur, meninggal setelah mengalami penyiksaan
dan perlakuan tidak manusiawi dari majikannya. Selain tidak diberi upah, Sunarsih juga bekerja
lebih dari 18 jam, diberi makan yang tidak layak, tidak mendapat akses untuk keluar rumah
karena dikunci, dan tidur di lantai jemuran.
Kematiannya baru terkuak dua hari kemudian. Untuk mengingat peristiwa tersebut, mulai tahun
2007, Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) bersama Komisi Nasional
Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dan Samitra Abhaya Kelompok
Perempuan Pro Demokrasi (SA KPPD) meluncurkan tanggal 15 Februari sebagai Hari Pekerja
Rumah Tangga (PRT) Nasional (Kompas, 16 Februari 2007).
PENGAKUAN YANG TAK KUNJUNG DATANG (JUGA)
Dua puluh tahun yang lalu, tepatnya 12 Februari 2001, Sunarsih (14), pekerja rumah tangga
anak yang dipaksa bekerja di Surabaya, Jawa Timur, meninggal setelah mengalami penyiksaan
dan perlakuan tidak manusiawi dari majikannya. Selain tidak diberi upah, Sunarsih juga bekerja
lebih dari 18 jam, diberi makan yang tidak layak, tidak mendapat akses untuk keluar rumah
karena dikunci, dan tidur di lantai jemuran.
Kematiannya baru terkuak dua hari kemudian. Untuk mengingat peristiwa tersebut, mulai tahun
2007, Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) bersama Komisi Nasional
Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dan Samitra Abhaya Kelompok
13