Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 178

Selain  itu,  program  bantuan  sosial  (bansos)  dan  bantuan  langsung  tunai  (BLT)  juga  perlu
              dipercepat karena masyarakat kelas bawah mengandalkan pendapatan harian.
              Direktur Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Faisal menyampaikan
              kondisi perekonomian yang memburuk akibat pandemi terjadi secara luas ke sejumlah negara di
              seluruh dunia.

              Hanya beberapa negara seperti China dan Vietnam yang menurutnya mampu terlepas dari jurang
              resesi akibat dari aksi penanganan Covid-19 yang cepat dan tepat sejak awal penyebarannya.

              Dengan  demikian,  Faisal  menyarankan  fokus  utama  dari  program  pemulihan  ekonomi  bisa
              diimplementasikan dengan lebih cepat. Pemerintah juga diajak untuk membuka diri sehingga
              solusi terbaik bisa diakomodasi.

              "Contohnya, memastikan bansos tepat sasaran itu penting tapi tidak kalah penting distribusinya
              cepat.  Apalagi  masyarakat  bawah,  mereka  tidak  bisa  menunggu  lama-lama  banyak  yang
              bergantung pada pendapatan harian dan BLT," ujarnya, Selasa (25/8/2020).

              Salah  satu  stimulus  yang  dapat  dibenahi  ialah  kartu  pra  kerja  dari  sisi  kecepatan
              implementasinya. Saat ini, ada syarat adanya pelatihan untuk dapat mengakses pendanaan.

              Hal itu memperlama orang yang kena PHK untuk mendapatkan pendanaan, sekaligus alokasi
              dana yang bisa digunakan untuk modal itu berkurang untuk biaya pelatihan.

              "Itu menjadi distorsi bagi korban PHK. Bagaimana implementasinya dipercepat," imbuhnya.

              Faisal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa terkontraksi hingga minus 2 persen pada
              kuartal ketiga tahun ini.

              "Kalau dari prediksi kami (PDB kuartal III) minus 2 persen, artinya kalau dari kuartal kedua yang
              minus 5,3 persen, berarti sudah lebih ringan tingkat kontraksinya," ungkapnya dalam webinar
              dengan topik pembahasan resesi yang diadakan oleh Akurat.co pada Selasa (25/8/2020).
              Secara teknis, ramalan tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi kemungkinan besar akan
              memasuki jurang resesi pada kuartal ketiga mendatang. Namun, ia menitikberatkan kontraksi
              ekonomi tersebut harus dilihat dari tren pemulihannya.

              "Yang perlu kita ketahui bahwa ketika resesi terjadi, ada tren yang memburuk dan membaik
              sehingga  kita  bisa  membedakan  kondisinya,"  sambungnya    Berikutnya,  Faisal  mengajak
              masyarakat untuk memahami esensi dari pertumbuhan ekonomi sehingga jurang resesi tidak
              jatuh terlalu dalam pada kuartal keempat dan seterusnya.























                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183