Page 314 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 314

Subsidi gaji  tersebut tidak hanya diterima oleh pekerja swasta dengan kriteria penghasilan di
              bawah Rp 5 juta, tetapi juga untuk pegawai Non-Aparatur Sipil Negara (ASN) atau honorer.
              Artinya, dampak penundaan penyaluran tidak hanya dialami pekerja swasta, tetapi juga  pegawai
              honorer  .

              "Pegawai pemerintah Non-PNS sepanjang dia menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan maka dia
              memang  termasuk  yang  menerima  program  bantuan  pemerintah  ini,"  kata  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (24/8/2020).

              Sebelumnya, lanjut Ida, hanya 13,8 juta pekerja swasta saja yang berhak menerima  subsidi gaji
              tersebut.

              Namun, atas pertimbangan serta koordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) maka angka
              penerima subsidi bertambah menjadi 15,7 juta pekerja termasuk pegawai honorer.
              "Jadi awalnya 13,8 juta pekerja swasta dengan upah di bawah Rp 5 juta. Kemudian, setelah
              kami koordinasi lintas kementerian dan lembaga, kami juga memberikan kesempatan kepada
              pegawai  pemerintah  Non-PNS  yang  mereka  tidak  menerima    gaji  ke-13    berhak  untuk
              mendapatkan subsidi gaji," jelasnya.

              Saat ini, telah tersedia data rekening calon penerima program subsidi upah/gaji sebanyak 13,7
              juta dan masih ada 2 juta lagi data rekening yang masih dalam proses validasi.

              Pemerintah melalui Kemenaker telah menerima data rekening 2,5 juta peserta BPJamsostek yang
              menjadi calon penerima subsidi gaji dalam penanganan dampak Covid-19 dari Direktur Utama
              BPJamsostek Agus Susanto  "Kami membutuhkan waktu untuk mengecek kesesuaian data yang
              disampaikan  Dirut  BPJS  Ketenagakerjaan.  Data  2,5  juta  itu  bukan  angka  yang  sedikit,  kami
              menargetkan bisa ditransfer dimulai akhir Agustus ini," katanya.
              Lebih lanjut Ida menjelaskan, setelah diperoleh kesesuaian data, pihaknya akan menyerahkan
              data tersebut kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk bisa mencairkan
              uangnya yang akan disalurkan ke bank penyalur yakni bank-bank pemerintah.


































                                                           313
   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319