Page 312 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 312

Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan akibat aksi
              unjuk rasa tersebut.
              Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan,
              sebanyak 232 personel Ditlantas Polda Metro Jaya dikerahkan untuk melakukan pengamanan
              dan  pengaturan  arus  lalu  lintas  di  sekitar  lokasi  aksi.  Rekayasa  lalu  lintas  tersebut,  bersifat
              situasional.

              "Penutupan  disesuaikan  dengan  kebutuhan  dan  tingkat  pengamanan.  Cara  bertindak,
              pengamanan  kamseltibcar  Lantas  (keamanan,  keselamatan,  ketertiban,  dan  kelancaran  lalu
              lintas), pengamanan masa unjuk rasa, dan pengguna jalan lain," ujar Sambodo saat dikonfirmasi
              di Jakarta, Selasa (25/8).

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengatakan,  puluhan  ribu
              buruh akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan
              DPR RI pada Selasa. Dalam aksinya, buruh akan mengusung dua tuntutan, yakni tolak  Omnibus
              Law  dan tolak pemutusan hubungan kerja (PHK) dampak dari Covid-19.

              "Sampai saat ini kami belum melihat apa strategi pemerintah dan DPR untuk menghindari PHK
              besar-besaran  akibat  Covid-19  dan  resesi  ekonomi.  Mereka  seolah-olah  tutup  mata  dengan
              adanya ancaman PHK yang sudah di depan mata, tetapi yang dilakukan justru ngebut membahas
              Omnibus Law," ujar Said dalam keterangan tertulis.

              Said mengatakan, pihaknya menilai Omnibus Law akan merugikan buruh. Di antaranya lantaran
              aturan  itu  menghapus  upah  minimum  dan  memberlakukan  upah  per  jam  di  bawah  upah
              minimum, serta memberlakukan waktu kerja yang eksploitatif.

              Tak hanya itu, lanjut Said,  Omnibus Law  juga akan mempermudah masuknya tenaga kerja
              asing (TKA) buruh kasar di Indonesia tanpa izin tertulis menteri, mereduksi jaminan kesehatan
              dan  pensiun  buruh  dengan  sistem    outsourcing    seumur  hidup,  serta  mudahnya  PHK  yang
              sewenang wenang.

              Oleh sebab itu, jelas Said, KSPI meminta agar pembahasan Omnibus Law dihentikan. Selanjutnya
              pemerintah dan DPR fokus menyelesaikan permasalahan yang terjadi sebagai dampak Covid-19.

              Said mengatakan, aksi tersebut akan diikuti oleh puluhan ribu buruh di DPR RI dan ribuan buruh
              di kantor Menko Perekonomian. Selain di Jakarta, aksi kali ini juga dilakukan serentak di 20
              provinsi pada hari yang sama dengan mengusung isu yang serupa.

              "Beberapa provinsi yang akan melakukan aksi antara lain, Jawa Barat di Gedung Sate Bandung,
              Banten di Serang, Jawa Tengah di Semarang, Jawa Timur di Gedung Grahadi Surabaya," tutur
              Said.





















                                                           311
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317