Page 326 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 326

Selain itu, ia khawatir kerumunan massa menciptakan klaster baru penyebaran Covid-19.

              "DPR mengajak kelompok buruh yang memiliki aspirasi untuk berjuang tidak lewat aksi yang
              berpotensi menimbulkan kemacetan, berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat lainnya,
              dan berpotensi jadi klaster penyebaran Covid-19," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa
              (25/8/2020).

              Puan menegaskan pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja dilakukan secara hati-hati dan
              transparan.

              Puan juga mengatakan, DPR merupakan rumah rakyat yang senantiasa membuka pintu bagi
              kelompok buruh menyampaikan aspirasi atas RUU Cipta Kerja.

              "Parlemen  terbuka  dalam  menyerap  semua  aspirasi  terkait  omnibus  law  RUU  Cipta  Kerja,"
              ujarnya.
              Ia  menyebut,  DPR  telah  membentuk  tim  perumus  bersama  sejumlah  serikat  buruh  untuk
              membahas RUU Cipta Kerja.

              Lewat  pertemuan  selama  dua  hari  pada  20-21  Agustus,  tim  menghasilkan  empat  poin
              kesepakatan terkait klaster ketenagakerjaan.

              "DPR  akan  melanjutkan  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja  secara  cermat,  hati-hati,  transparan,
              terbuka, dan mengutamakan kesinambungan kepentingan nasional," imbuh Puan.

              Hari ini, massa buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk
              rasa di depan Gedung DPR.

              Mereka menolak RUU Cipta Kerja dan PHK (pemutusan hubungan kerja) akibat dampak pandemi
              Covid-19.

              "Sampai saat ini kami belum melihat apa strategi pemerintah dan DPR untuk menghindari PHK
              besar-besaran  akibat  covid-19  dan  resesi  ekonomi.  Mereka  seolah-olah  tutup  mata  dengan
              adanya ancaman PHK yang sudah di depan mata, tetapi yang dilakukan justru ngebut membahas
              omnibus law," kata Said, Senin (24/8/2020).

































                                                           325
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331