Page 425 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 425
OLEHNYA, norek bermasalah tersebut terancam didrop dan tak akan mendapat bantuan Rp600
ribu. Dari kisaran 13,6 juta data yang masuk, lebih dari 1 juta (sekitar 1,1 juta) rekening
dinyatakan berpotensi tidak valid.
Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BPJamsostek, Irvansyah Utoh Banja,
menuturkan, 1,1 juta rekening tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020. ”Tetapi, proses validasi ulang
dan konËrmasi masih berlangsung, jadi belum final,” ujarnya. Ada berbagai kriteria yang sedang
dikonfirmasi ulang oleh kantor cabang BPJamsostek ke perusahaan atau pemberi kerja. Salah
satunya, kemungkinan perusahaan mengirimkan data norek seluruh pegawainya. ”Jadi, bukan
hanya yang dilaporkan dan tercatat di BPJamsostek dengan gaji di bawah Rp5 juta,” jelasnya.
Dalam melakukan validasi, BPJamsostek berpatokan pada Permenaker 14/2020. Sesuai regulasi
tersebut, penerima bantuan harus memenuhi beberapa syarat.
Di antaranya, pekerja merupakan WNI, masuk pada kategori pekerja penerima upah (PU),
merupakan peserta BPJamsostek yang aktif sampai Juni 2020, dan memiliki upah terakhir di
bawah Rp5 juta. Upah Rp5 juta itu harus sesuai dengan data yang dilaporkan perusahaan dan
tercatat pada BPJamsostek. Selain mengacu pada kriteria tersebut, terdapat tiga tahapan
validasi. Pertama, validasi awal yang dilakukan bersama pihak eksternal, yaitu perbankan. Pada
tahap itu, norek yang dikumpulkan BPJamsostek diseleksi berdasar validitasnya. Misalnya,
keaktifan dan keabsahan rekening. Pada tahap tersebut, BPJamsostek melakukan validasi
bersama setidaknya 127 perbankan. Kedua, validitas internal atas data kepesertaan yang
memenuhi kriteria Permenaker 14/2020.
Misalnya, terkait keaktifan kepesertaan, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan
calon penerima BSU dari kategori pekerja penerima upah. Terakhir, validasi berdasar nomor
induk kependudukan yang disesuaikan dengan kepemilikan rekening. Itu dilakukan untuk
meminimalkan kemungkinan penerima bantuan ganda karena yang bersangkutan bekerja di
lebih dari satu perusahaan yang berbeda. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah
mengatakan, hingga 22 Agustus kemarin, jumlah rekening pekerja calon penerima BSU yang
sudah tervalidasi mencapai 7,4 juta. Penyaluran bakal dilakukan secara bertahap. ”Mudah-
mudahan 25 Agustus bisa ditransfer langsung ke rekening para penerima,” katanya. Seperti
diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menganggarkan Rp37,7 triliun untuk program BSU
pada pekerja terdampak Covid-19. Penerima bantuan nanti menerima dana Rp600 ribu per bulan
selama empat bulan. Pekerja akan menerima dana Rp1,2 juta sebanyak dua kali. (jp/lin)
424