Page 433 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 433

Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK menjelaskan penyerahan data calon penerima BSU
              dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan dengan Kemenaker untuk mempermudah proses
              rekonsiliasi,  monitoring,  dan  mempertimbangkan  prinsip  kehati-hatian  dalam  pelaksanaan
              program BSU.



              BPJAMSOSTEK SERAHKAN 2,5 JUTA DATA CALON PENERIMA BSU GELOMBANG
              PERTAMA

              Semarang - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menyerahkan data calon penerima bantuan
              subsidi  upah  (BSU)  gelombang  pertama  sebanyak  2,5  juta  pekerja  kepada  Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, bertempat di Kantor Kemenaker, Senin (24/8).

              Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK menjelaskan penyerahan data calon penerima BSU
              dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan dengan Kemenaker untuk mempermudah proses
              rekonsiliasi,  monitoring,  dan  mempertimbangkan  prinsip  kehati-hatian  dalam  pelaksanaan
              program BSU.

              "Dari target calon penerima BSU 15,7 juta, saat ini telah terkumpul sebanyak 13,7 juta nomor
              rekening, dan sudah kami validasi berlapis hingga 3 tahap, hingga jumlah data yang tervalidasi
              mencapai 10 juta. Dari jumlah tersebut kami serahkan pada tahap pertama sebanyak 2,5 juta
              data peserta," katanya.

              Gelombang penyerahan data berikutnya akan dilakukan secara bertahap (batch) hingga seluruh
              rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.

              "Saat  ini  masih  terdapat  sekitar  2  juta  pekerja  nomor  rekeningnya  belum  diterima
              BPJAMSOSTEK.  Kami  tidak  henti-hentinya  mengimbau  kepada  perusahaan  untuk  segera
              menyerahkan data terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja,
              paling lambat tanggal 30 Agustus 2020. Begitu pula dengan nomor rekening yang tidak valid,
              kami kembalikan kepada perusahaan untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerjanya dan akan
              kami lakukan validasi ulang," kata Agus.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menerima data yang disampaikan oleh BPJAMSOSTEK
              dan menyatakan data batch pertama BSU sebanyak 2,5 juta tersebut akan di checklist untuk
              mengecek kesesuaian data yang ada, setelah itu baru akan diserahkan kepada KPPN untuk nanti
              akan  disalurkan  ke  bank  penyalur  (bank  pemerintah)  untuk  nantinya  ditransfer  ke  penerima
              program Bantuan Subsidi Upah.

              Kemenaker,  kata  Ida,  butuh  waktu  4  hari  untuk  melakukan  checklist  pada  data  yang  telah
              diberikan  oleh  BPJAMSOSTEK  demi  mengedepankan  prinsip  kehati-hatian  dan  memastikan
              pegawai nonASN untuk mendapatkan BSU tersebut.

              "Pegawai pemerintah nonPNS, sepanjang dia menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka dia
              memang termasuk yang menerima program bantuan perintah ini," kata Ida.

              Sementara  itu,  Deputi  Direktur  Wilayah  BPJAMSOSTEK  Jateng  dan  DIY  Suwilwan  Rachmat
              mengatakan sampai dengan Senin malam (24/8) pukul 22.00 WIB untuk di wilayah Jawa Tengah
              dan DIY telah terkumpul nomor rekening sebanyak 1.800.467 pekerja dari potensi 2.029.839
              pekerja yang sesuai kriteria normatif berdasarkan Permenaker 14 Tahun 2020.

              "Untuk  wilayah  Jateng  dan  DIY,  sebanyak  88,7  persen  pekerja  sudah  melaporkan  nomor
              rekeningnya  dan  ada  potensi  sebanyak  229.372  lagi  pekerja  yang belum  melaporkan  nomor
              rekening," kata Willy, panggilan akrab Suwilwan Rachmat.


                                                           432
   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438