Page 448 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 448

"Subsidi upah sebenarnya bukan diundur, apalagi dibatalkan. Memang kami menargetkan akhir
              bulan Agustus 2020 mulai ditransfer," kata Menaker Ida di dalam keterangan tertulisnya, Selasa
              (25/8/2020).

              Pernyataan  Menteri  Ida  ini  sekaligus  membantah  rumor  yang  menyebutkan  bahwa  program
              subsidi upah dibatalkan.

              Menurut Menaker Ida, hingga kini Kemnaker belum mentransfer dana program subsidi upah
              karena  pihaknya  mau  memastikan  terlebih  dahulu  bahwa  data  calon  penerima  subsidi  upah
              sudah tervalidasi dan terverifikasi.

              "Setelah data itu diverifikasi dan divalidasi oleh BPJS Ketenagakerjaan, maka kami chek list, lalu
              kami serahkan ke KPPN, dan KPPN langsung dikirim ke bank-bank penyalur. Jadi tidak istilahnya
              dibatalkan," kata Menaker Ida.

              Menaker Ida juga mendorong pekerja yang belum menyerahkan data nomor rekening ke BPJS
              Ketenagakerjaan  untuk  segera  menyerahkan  data  rekeningnya  ke  perusahaan  tempatnya
              bekerja.

              Bahkan Menaker Ida berharap BPJS Ketenagakerjaan mengerahkan cabang-cabangnya untuk
              mendorong  perusahaan  yang  belum  memberikan  nomor  rekening  pekerjanya  supaya  segera
              menyerahkan. Hal itu karena masih terdapat 2 juta data nomor rekening yang belum masuk.

              Sementara kepada perusahaan yang belum menyerahkan data rekening pekerjanya, Menaker
              Ida mengingatkan supaya segera menyerahkan. Pasalnya, perusahaan yang tidak menyerahkan
              data  rekening  pekerjanya  akan  diberikan  sanksi  administrasi  berupa  teguran  sampai  pada
              penghentian pelayanan publik.

              Sebagaimana diketahui, subsidi upah merupakan program stimulus yang dikoordinasikan dan
              dibahas  bersama  Tim  Satgas  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN),  Kementerian  BUMN,
              Kemnaker, Kemenkeu, dan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020.

              Adapun pekerja/buruh yang mendapat subsidi harus memenuhi seluruh persyaratan, yaitu WNI
              yang dibuktikan dengan NIK; terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih
              aktif di BPJS Ketenagakerjaan; dan peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang
              dihitung  berdasarkan  upah  di  bawah  Rp5  juta  sesuai  upah  yang  di  laporkan  kepada  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              "Persyaratan  lainnya,  ialah  pekerja/buruh  penerima  upah;  pekerja/buruh  yang  bekerja  pada
              pemberi  kerja  selain  pada  induk  perusahaan  BUMN,  lembaga  negara,  instansi  pemerintah,
              kecuali non ASN; memiliki rekening bank yang aktif; tidak termasuk dalam peserta penerima
              manfaat program kartu prakerja; dan peserta yang membayar iuran sampai dengan bulan Juni
              2020," tambah Menaker Ida.

              Nantinya,  dalam  proses  penyaluran  bantuan  oleh  bank  penyalur  dilakukan  dengan
              pemindahbukuan  dana  dari  bank  penyalur  kepada  rekening  penerima  bantuan  pemerintah
              melalui bank-bank BUMN yang terhimpun dalam HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara).

              "Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp600
              ribu per bulan selama empat bulan (Rp2.4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan sekali.
              Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp1.2 juta," ucap
              Menaker Ida.





                                                           447
   443   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453