Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 111

BPJS KETENAGAKERJAAN DIMINTA PERCEPAT INTEGRASI DATA KEPESERTAAN
              JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN
              Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan, Ida
              Fauziyah,  meminta  BPJS  Kesehatan  mempercepat  integrasi  data  kepesertaan  untuk  program
              Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sehingga nantinya program tersebut dapat berjalan secara
              optimal dan tepat sasaran.

              Ida  mengatakan  dalam  persiapan  pelaksanaan  progam  JKP,  dibutuhkan  sinergi  yang  intens
              antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan .

              "Salah  satu  yang  menjadi  fokus  adalah  integrasi  data  kepesertaan  antara  BPJS  Kesehatan
              dengan BPJS Ketenagakerjaan yang kemudian diintegrasikan dengan SISNAKER," Menaker Ida
              Fauziyah saat menerima Direksi BPJS Kesehatan masa jabatan 2021-2026 di Kantor Kemnaker,
              Jakarta, Kamis (15/4/2021).

              Menaker  Ida  menjelaskan,  proses  integrasi  data  kepesertaan  pekerja  yang  termasuk  dalam
              program JKP antara BPJS Kesehatan dengan BPJS Ketenagakerjaan hanya diberi waktu 6 bulan.

              Dengan integrasi data ini, nantinya bisa saja ada peningkatan dan penurunan jumlah peserta
              yang masuk ke dalam program JKP.

              "Oleh  karena  itu,  pemerintah  terus  melakukan  kolaborasi  dengan  berbagai  pihak  dalam
              persiapan  pelaksanaan  JKP  ini.  Kita  terus  melakukan  sinergi dengan  BPJS  Kesehatan  karena
              penerima program JKP adalah mereka yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),"
              kata Menaker Ida.

              Menaker Ida mengatakan program JKP merupakan salah satu bentuk perlindungan pemerintah
              bagi pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
              Adapun bentuk manfaat bagi penerima program JKP berupa uang tunai, akses informasi pasar
              kerja, dan pelatihan kerja.

              "Yang  pasti,  agar  program  JKP  dapat  berjalan  optimal  dan  tepat  sasaran,  kita  harus
              mengintegrasikan data kepesertaan dari BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan Sisnaker,"
              kata Menaker Ida.

              Direktur  Utama  BPJS  Kesehatan,  Ali  Ghufron  Mukti,  mengatakan,  pihaknya  segera
              menindaklanjuti sinkronisasi data kepesertaan yang telah disampaikan Menteri Ketenagakerjaan,
              terutama persiapan pelaksanaan program JKP.

              "Dengan  senang  hati  nanti  kita  bentuk  tim  untuk  lebih  teknis,  untuk  bisa  menyelesaikan
              beberapa hal, termasuk kepesertaan program JKP" kata Ali.

              Ali  mengemukakan,  selama  ini  program  JKN-KIS  belum  sepenuhnya  berjalan  sebagaimana
              mestinya, terutama masih sering ditemui ketidakpatuhan dari badan usaha atau pemberi kerja
              dalam memberikan jaminan kesehatan bagi pekerjanya.

              Ali  mengatakan,  ketidakapatuhan  dari  badan  usaha  antara  lain  dalam  hal  ketidakpatuhan
              pendaftaran dan ketidakpatuhan penerimaan piutang.

              Ketidakpatuhan  itu  berdampak  pada  produktivitas  dan  produksi  badan  usaha,  dan  akhirnya
              berdampak pada JKN-KIS.





                                                           110
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116