Page 250 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 250
Cara menghitung THR untuk 1 bulan upah, dikutip KabarLumajang.com dari akun resmi
Kementertian Ketenagakerjaan pada 14 April 2021.
1. Pekerja/buruh dengan masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih
Masa kerja 1 bulan terus menerus s.d < 12 bulan => Masa kerja / 12 bulan X 1 bulan upah
Perhitungan upah sebulan :
- Upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih;
- Upah pokok termasuk tunjangan tetap
Sesuai penetapan perusahaan adalah jika THR yang ditetapkan perusahaan lebih tinggi
dibanding THR yang diatur pemerintah.
2. Pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian
- Memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih :
Rata -rat upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya
- Memiliki masa kerja kurang dari 12 bulan :
Rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.
B. Pihak penerima THR
Berikut daftar pihak yang berhak mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan :
1. Pekerja/buruh berdasarkan PKWT atau PKWTT yang memilki masa kerja 1 bulan secara terus
menerus atau lebih.
2. Pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK terhitung sejak H-30 hari sebelum
hari raya keagamaan.
3. Pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari
perusahaan lama belum mendapatkan THR.
C. Ketentuan untuk perusahaan yang tidak mampu membayar THR
Berdasarkan terbitan SE THR 2021 bagi perusahaan yang tidak mampu membayar THR sesuai
waktu yang ditentukan, berikut ketentuanya :
1. Berkoordinasi dengan gubernur dan bupati/wali kota untuk mendapatkan solusi
2. Berdialog dengan pekerja untuk mencapai kesepakatan tertulis
3. Membuktikan ketidakmampuan bayar berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan
. Memastikan kesepakatan tidak menghilangkan kewajiban pembayaran THR
5. Melaporkan kesepakatan kepada dinas ketenagakerjaan
D. Sanksi pelanggaran THR
Sanksi pelanggaran pembayaran THR keagamaan berdasarkan PP 36/2021 tentang Pengupahan
dan Permenaker 6/2016 :
1. Sanksi administratif
249