Page 293 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 293

"Negara yang terjebak dalam middie income trap akan berdaya saing lemah, karena apabila
              dibandingkan low income countries akan kalah bersaing dari sisi upah tenaga kerja mereka yang
              lebih murah Sedangkan dengan high income countries akan kalah bersaing dalam teknologi dan
              produktivitas," jelas Rizal.

              Terobosan besar diperlukan dalam melakukan transformasi ekonomi serta mendorong reformasi
              struktural di Indonesia. Disinilah UU Cipta kerja tercipta hadir, tidak hanya mendorong pemulihan
              ekonomi dan transformasi ekonomi namun juga sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai
              permasalahan yang ada serta tantangan bangsa kedepan.

              UU Cipta kerja menciptakan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kemudahan berusaha.
              Salah satunya terkait insentif untuk Kawasan Ekonomi (KEK, KPBPB dan kawasan Industri) serta
              percepatan  penyelesaian  Proyek  Strategis  Nasional  (PSN). Manfaat  lainnya  yakni  penyediaan
              perumahan akan dipercepat dan diperbanyak untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
              yang dikelola oleh Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan (BP3).

              Terkait redistribusi tanah, akan dibentuk Bank Tanah untuk mempercepatan reforma agraria dan
              redistribusi  tanah  kepada  masyarakat.  Sedangkan  untuk  perkebunan  di  kawasan  hutan
              (ketelanjuran), masyarakat diberikan izin (legalitas) untuk pemanfaatan atas ketelanjuran lahan
              dalam kawasan hutan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan. "Luasnya cakupan UU
              Cipta  Kerja  dimaksudkan  untuk  mengharmonisasikan  berbagai  sistem  perizinan  yang  ada  di
              berbagai UU yang belum terintegrasi dan harmonis,"jelasnya.
              Sebagian besar usaha mikro dan kecil (UMK) tidak memiliki legalitas dan perizinan, sehingga
              menghambat  untuk  mendapatkan  akses  pembiayaan  dan  pasar  yang  lebih  luas,  juga  tidak
              terjangkau pembinaan oleh pemerintah atau kemitraan dengan badan usaha besar. Di sini UU
              Cipta  Kerja  melakukan  perubahan  paradigma  dan  konsepsi  perizinan  berusaha  dengan
              penerapan

              Perizinan  Berusaha  Berbasis  Risiko  (Risk  Based  Approach)  dengan  mengubah  pendekatan
              perizinan dari berbasis izin (license based) ke berbasi srisiko {risk based).
              Selain forum Serap Aspirasi seperti ini, pemerintah juga membuka ruang untuk mendapatkan
              masukan  publik  melalui  portal  UU  Cipta  Kerja  (uu-ciptakerja.go.id).  "Diharapkan  acara  ini
              menjadi sarana yang efektif untuk mendapatkan masukan dan tanggapan dari masyarakat dalam
              rangka penyempurnaan RPP dan RPepres, sehingga akan dapat menjaga, melindungi hak-hak
              dan kepentingan masyarakat, pelaku usaha serta seluruh pemangku kepentingan."tutupnya. (*)

              caption;

              Deputi  Bidang  Koordinasi  Kerjasama  Ekonomi  Internasional  Kementerian  Koordinator  Bidang
              Perekonomian, Dr. Ir. Rizal Affandi Lukman, MA saat memberikan pemaparannya.

              Direktur  Jenderal  Tata  Ruang,  Kementerian  ATR/BPN,  Dr.  Ir.  Abdul  Kamarzuki,  MPM  dalam
              keterangan persnya kepada wartawan
















                                                           292
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298