Page 312 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 312

BP2MI: 85 PEKERJA MIGRAN DI TAIWAN TERINFEKSI CORONA

              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) menyatakan kasus 85 Pekerja Migran
              Indonesia (PMI) yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Taiwan sebagai masalah yang sangat
              serius.

              Pasalnya, kasus ini menyebabkan otoritas Taiwan mengambil tindakan penghentikan sementara
              penempatan PMI.Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah serius
              menangani  pandemi  Covid-19  dengan  dikeluarkannya  Surat  Edaran  yang  mewajibkan  PMI
              melakukan tes PCR sebelum berangkat ke negara penempatan pada 9 September 2020.

              "Surat  Edaran  ini  kami  keluarkan  bahkan  sebelum  otoritas  Taiwan  mengeluarkan  ketentuan
              untuk swab PCR. Bagi kami, adanya 85 PMI yang terkonfirmasi positif di Taiwan adalah masalah
              yang sangat serius," ujar Benny dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).

              Setelah  Taiwan  menghentikan  penempatan,  Benny  telah  bertemu  dengan  TETO,  perwakilan
              otoritas Taiwan di Indonesia guna mendapatkan klarifikasi terkait pengumuman itu.

              Usai bertemu dengan TETO, pihaknya merekomendasikan Kementerian Ketenagakerjaan supaya
              mencabut  izin  Perusahaan  Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  (P3MI)  yang  melanggar
              protokol kesehatan dan terbukti tidak melakukan tes PCR terhadap PMI.

              "Sejalan  dengan  itu,  kami  akan  membuat  tim  khusus  berkolaborasi  dengan  TETO  untuk
              melakukan  pengetatan,  pengawasan,  dan  evaluasi,  sejauh  mana  P3MI  secara  efektif  dan
              konsisten melakukan tes PCR untuk para PMI sebelum berangkat ke negara penempatan," kata
              Benny.

              Selain itu, pihaknya berencana akan mengundang P3MI dan sarana kesehatan (Sarkes) untuk
              memberikan  arahan  terkait  penempatan  PMI  di  masa  pandemi  Covid-19  pada  Senin
              (7/12/2020).Nantinya, setiap P3MI yang mendapat undangan wajib menyerahkan daftar nama
              PMI yang akan dan sudah dikirim ke Taiwan, termasuk bukti-bukti pemeriksaan PCR.

              "Bersamaan dengan itu, BP2MI juga meminta bantuan otoritas Taiwan untuk menginformasikan
              dengan  lengkap  nama-nama  PMI  yang  terkonfirmasi  Covid-19  sebagai  referensi  untuk
              melakukan tracing di dalam negeri," kata Benny.

              Sejalan  dengan  itu,  pihaknya  juga  berencana  akan  mengevaluasi  kebijakan  internal  guna
              memperkuat upaya menekan penyebaran Covid-19.
              "BP2MI akan melakukan revisi terhadap Surat Edaran Kepala BP2MI tanggal 9 September 2020
              yang lebih kuat dengan mencantumkan sanksi terhadap P3MI yang tidak menjalankan protokol
              kesehatan dengan ketat dan tidak dapat membuktikan hasil PCR yang valid," jelas Benny.

              Taiwan menetapkan suspensi terhadap penempatan PMI ke Taiwan selama dua minggu, dari 4-
              17  Desember  2020  dan  akan  menginformasikan  lebih  lanjut  mengenai  penerimaan  PMI  ke
              Taiwan setelah 17 Desember 2020.

              Adapun bagi 14 P3MI yang menjadi sumber cluster positif Covid-19 dari 85 PMI tersebut, hanya
              dapat ditempatkan kembali ke Taiwan jika telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian
              Kesehatan  RI  dan  BP2MI,  serta  mendapatkan  persetujuan  CDC  Taiwan.  (Achmad  Nasrudin
              Yahya) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "85 Pekerja Migran Indonesia di
              Taiwan Positif Covid-19, Kepala BP2MI: Masalah Serius",.





                                                           311
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317