Page 90 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 90

Ringkasan

              Kepala  Disnakertrans  Jatim  Himawan  Estu  Bagijo  saat  menjelaskan  program  dari  UPT  P2MI
              Disnakertrans  Jatim  pada  Kepala  BP2MI,  Benny  Rhamdani,  di  LTSA  P2MI,  Bendul  Merisi,
              Surabaya, Kamis (3/12).

              Pemprov,  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Kemenaker  RI  menjadikan
              LTSA UPT P2MI Disnakertrans Jatim sebagai salah satu pilot project bagi provinsi dan daerah
              lainnya dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk pekerja migran.



              LTSA UPT P2MI JATIM JADI PILOT PROJECT BP2MI

              Kepala  Disnakertrans  Jatim  Himawan  Estu  Bagijo  saat  menjelaskan  program  dari  UPT  P2MI
              Disnakertrans  Jatim  pada  Kepala  BP2MI,  Benny  Rhamdani,  di  LTSA  P2MI,  Bendul  Merisi,
              Surabaya, Kamis (3/12).

              Pemprov,  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Kemenaker  RI  menjadikan
              LTSA UPT P2MI Disnakertrans Jatim sebagai salah satu pilot project bagi provinsi dan daerah
              lainnya dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk pekerja migran.

              Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan, respon Jatim cepat dalam menyikapi perubahan
              UU  No  39  Tahun  2004  ke  UU  No  18  Tahun  2017.  Diantaranya,  dalam  pasal  40-41  UU  itu
              disebutkan baik pemerintah provinsi maupun daerah diberikan mandat berupa pendidikan dan
              pelatihan.

              Dalam UPT P2MI Disnakertrans Jatim, nantinya tidak hanya memberikan pelayanan saja pada
              PMI, namun nantinya memiliki program yang terencana dengan baik mulai adanya big data,
              pelatihan kerja, sertifikasi, dan bursa kerja.

              "Jatim ini unik dan menarik, semoga bisa menginsipirasi daerah lainnya. Respon Pemprov Jatim
              cepat sesuai dengan mandat UU, apalagi telah menganggarkan sebesar Rp 7,9 miliar. Belum ada
              daerah yang seperti Jatim yang mengganggarkan sebesar itu," kata Benny saat berada di LTSA
              P2MI Jatim, Jl Bendul Merisi, Surabaya, Kamis (3/12).

              Dalam UU tersebut, lanjut Benny, semangatnya adalah pihaknya ingin menekan setiap tahun
              penempatan pekerja sektor informal, karena banyak yang kena masalah. Maka kini lebih fokus
              pada penguatan kapasitas kompetensi keahlian para PMI, dan menempatkan pada sektor formal.

              "Jatim sudah memulai dari penganggarannya, hingga mengcover pndidikan pelatihan. Kami di
              BP2MI sangat terbantu. Jadi terimakasih pada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan
              seluruh kebijakan di Pemprov juga DPRD-nya," tambahnya.

              Dikatakannya juga, ke depan yang perlu didorong lagi adanya perlunya peraturan gubernur dan
              peraturan bupati/wali kota terhadap perlindungan pada PMI. "Selanjutnya, harus ada shelter
              agar pekerja sebelum berangkat ke negara penempatan, tidak lagi menginap di hotel. Begitupula
              yang tiba pulang ke kampung halaman.

              "Ingat PMI merupakan penyumbang devisa dalam bentuk remitten yang sangat besar, yaitu
              159,6 T beda tipis dengan sektor primadona migas. Artinya negara menyebut PMI penyumbang
              devisa,  itu  benar.  Tetapi  apakah  berbanding  lurus  dengan  penghormatan  negara  dalam
              memberikan pelayanan dan menghormati PMI serta memberikan fasilitas pada mereka," ujarnya.

              Sedangkan  Kepala  Disnakertrans  Jatim,  Himawan  Estu  Bagijo  menyampaikan,  LTSA  banyak
              dikenal pekerja migran dalam memberikan pelayanan yang baik. "Namun kedepan LTSA tidak


                                                           89
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95