Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 108
"Kami sadar betul bahwa ada risiko (penularan Covid-19-Red) itu. Itulah mengapa kami
mengatakan bahwa (aksi) ini menyabung nyawa para buruh karena risikonya sangat luar biasa
buruk," ujar Riden di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/11).
Riden juga mengatakan, jika pemerintah ini ingin serius menanggulangi Covid-19 di dalam
negeri. Maka pemerintah bersama dengan DPR jangan membuat keputusan yang merugikan
para kaum buruh.
"Kalau lah memang DPR dan pemerintah ini betul-betul ingin menerapkan protokol Covid-19,
maka janganlah mengambil kebijakan-kebijakan menimbulkan keresahan di masyarakat,"
katanya.
Adapun tujuan elemen buruh menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR adalah untuk
mendesak agar parlemen membuat legislative review UU Cipta Kerja untuk mencabut Omnibus
Law. Selain itu, mereka juga punya tuntutan agar DPR memanggil Menteri Ketenagakerjaan
untuk menaikkan upah minimum tahun 2021.
Diketahui, sekitar ratusan melakukan ujuk rasa menolak UU Cipta Kerja tersebut. Mereka
melakukan aksinya dengan dilengkapi dengan mobil komando lengkap dengan speakernya.
Sementara arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI yakni Jalan Gatot Subroto mengarah ke Slipi
masih tampak dibuka. Kendaraan yang melintas agak sedikit tersendat.(Gunawan Wibisono)
Foto: Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Aziz
(foto: Gunawan) Editor : Dimas Ryandi Reporter : Gunawan Wibisono Ikuti berita terbaru dari
melalui : (c) PT Jawa Pos Grup Multimedia.
107