Page 267 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 267

"Pemulihan ekonomi akan terasa di Usul itu, sambungnya, berlandaskan pada kondisi konsumsi
              rumah tangga di kuartal III2020 yang terbilang masih lemah meski sudah mengalami sedikit
              perbaikan  dari  kuartal  sebelumnya.  Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  konsumsi
              rumah tangga di kuartal III 2020 tumbuh -4,04%, naik sedikit dari kuartal II 2020 yang tumbuh
              -5,52%.

              Padahal, kata Tauhid, realisasi penyerapan bantuan sosial dalam program Pemulihan Ekonomi
              Nasional (PEN) telah mencapai Rpl76,38 triliun, lebih tinggi daripada pos lain. Hal itu dinilai masih
              belum efektif lantaran konsumsi rumah tangga tidak ikut meningkat signifikan.

              Lemahnya konsumsi rumah tangga itu dapat pula dilihat dari terbatasnya pertumbuhan sektor
              makanan  dan  minuman  yang  tumbuh  -0,69%.  Padahal,  sektor  tersebut  merupakan  sektor
              esensial dan kebutuhan utama yang dasar untuk dipenuhi masyarakat.

              "Sektor makanan dan minuman masih rendah meski bergeser sedikit dan tetap berada pada
              posisi minus. Ini menunjukkan masyarakat masih tidak mampu memenuhi kebutuhannya sehari-
              hari. Realisasi bansos yang sifatnya sembako dan nonsembako tidak mampu mengerek sektor
              makanan dan minuman," ujar Tauhid.

              Ia menambahkan, konsumsi rumah tangga yang cenderung lemah itu disebabkan masyarakat
              kelas menengah-atas masih membatasi konsumsi mereka.
              Berbeda  dengan  masyarakat  bawah  yang  membutuhkan  uang  untuk  mencukupi  kebutuhan
              hidup,  masyarakat  menengah-atas  membutuhkan  kepastian  dan  kepercayaan  dalam  konteks
              penanganan pandemi untuk kembali melakukan konsumsi.

              BSU termin II

              Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah memastikan pencairan bantuan subsidi upah (BSU) termin II
              akan cair mulai hari ini. Pencairan akan dilakukan secara bertahap.

              Ia  mengatakan,  atas  dasar  rekomendasi  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  untuk
              memadankan data penerima BSU. total penerima bisa berkurang dari termin I yang mencapai
              12,4 juta penerima.

              "Iya berkurang," kata Ida seusai meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Pesantren
              Darul Dakwah, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (7/11).

              KPK merekomendasikan Kemenaker agar memadankan penerima BSU itu dengan wajib pajak.
              Di peraturan menteri ketenagakerjaan dikatakan penerima BSU ialah mereka yang memiliki upah
              di bawah Rp5 juta. (Try/E-2)























                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272