Page 136 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 136

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, peraturan tersebut diterapkan untuk melindungi
              para PMI dari sejumlah sindikat yang kerap mengancam PMI.
              Hal itu ia sampaikan dalam sebuah pertemuan di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (RI),
              Kamis (29/7/2021).

              "Ada dua musuh besar yang sedang dihadapi (oleh PMI), yaitu sindikat penempatan PMI ilegal
              dan juga sindikat praktik ijon dan renten,” ungkap Benny melalui keterangan resmi yang diterima
              Kompas.com, Minggu (15/8/2021).

              Lebih lanjut Benny menjelaskan, biaya penempatan sebagai modal bekerja bagi PMI sering kali
              mengharuskan mereka menjual harta milik keluarga.

              Selain itu, para PMI juga kerap meminjam uang ke rentenir. Pada akhirnya, mereka terlilit utang
              sekaligus terjebak dalam praktik ijon dan renten.
              Oleh karena itu, Benny berharap, peraturan pembebasan biaya penempatan kerja yang dibuat
              oleh pemerintah dapat melindungi para PMI dari sindikat ilegal dan utang piutang.

              Untuk diketahui, ada 14 komponen biaya yang selama ini diberatkan ke PMI, yakni tiket pesawat,
              visa kerja, legalisasi perjanjian kerja, pelatihan kerja, sertifikat kompetensi, jasa perusahaan,
              penggantian paspor, serta surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).

              Selain itu, ada pula biaya jaminan sosial, pemeriksaan kesehatan dalam negeri, pemeriksaan
              kesehatan tambahan, transportasi, dan akomodasi.

              Adapun 10 posisi pekerjaan yang diprioritaskan untuk peraturan pembebasan biaya tersebut,
              yaitu pengurus rumah tangga, pengasuh bayi, pengasuh lanjut usia (lansia), juru masak, sopir
              pribadi, perawat taman, pengurus anak, petugas kebersihan, petugas ladang dan perkebunan,
              serta awak kapal perikanan migran.

              Benny menyampaikan, alasan mengapa peraturan pembebasan biaya diprioritaskan untuk posisi-
              posisi tersebut adalah mereka rentan dieksploitasi.

              “Pekerjaan tersebut rentan mengalami eksploitasi, seperti kekerasan fisik dan seksual, gaji yang
              tidak dibayar, jam kerja melebihi batas, pemutusan hubungan kerja secara sepihak, dan lain-
              lain,” ujar Benny.
              Penerbitan peraturan pembebasan biaya bagi PMI tersebut pun mendapat dukungan penuh dari
              Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko.

              Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko mengimbau agar peraturan yang belum berjalan lama
              itu terus dikawal dan dievaluasi agar berjalan sukses.

              “Setiap  perubahan  pasti  akan  ada  goncangan. Namun,  selama  kebijakan  ini  dikawal  dengan
              benar dan konsisten, serta terus dievaluasi selama kuru waktu tertentu, maka saya yakin kita
              dapat melewati masa transisi ini,” ujarnya.













                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141