Page 179 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 179

Congress Of Indonesia Diaspora (CID) dengan tema Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) di Masa
              Covid-19: Tantangan, Kontribusi, dan Harapan, di Jakarta, Sabtu (14/8).
              Menurut UU PPMI, setiap CPMI harus sehat secara jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan
              surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi. Menurut Pasal
              21 UU PPMI, disebutkan bentuk-bentuk pelindungan selama bekerja. Jaminan sosial bagi PMI
              telah  diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  No.  18  Tahun  2018  tentang  Jaminan
              Sosial Pekerja Migran Indonesia.

              "Dalam Permenaker No. 18 Tahun 2018, disebutkan bahwa jaminan sosial ketenagakerjaan yang
              dilaksanakan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan  menyelenggarakan  3  (tiga)  program  yaitu  Jaminan
              Kecelakaan Kerja; Jaminan Kematian; dan Jaminan Hari Tua," jelas Menaker Ida.

              Terkait dengan pusat pelindungan PMI di negara penempatan, Menaker Ida mengatakan bahwa
              pada prinsipnya telah dilaksanakan oleh Perwakilan RI di negara penempatan.

              "Jadi, Perwakilan RI di negara penempatan, khususnya yang memiliki Atase Ketenagakerjaan,
              telah  membuka  layanan  pelindungan  PMI,  yang  dimulai  dari  layanan  pengaduan,  layanan
              pendampingan/advokasi,  layanan  penyelesaian  permasalahan,  serta  layanan  lainnya  yang
              bertujuan untuk menunjang optimalisasi pelindungan PMI di negara penempatan," ujarnya.

              Menaker Ida memberikan apresiasinya kepada Komunitas diaspora Indonesia yang selama ini
              memiliki peran strategis untuk turut serta dalam merangkul Pekerja Migran Indonesia sebagai
              elemen dalam diaspora Indonesia, mengingat potensi yang mereka miliki cukup besar dalam
              berkontribusi dalam pembangunan dalam negeri.

              Pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi kepentingan Calon Pekerja Migran
              Indonesia  (CPMI)  atau  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  beserta  keluarganya.  Komitmen  ini
              dilakukan dengan mengupayakan terwujudnya pemenuhan hak di setiap kegiatan penempatan,
              mulai dari sebelum bekerja, selama bekerja, hingga setelah bekerja di luar negeri.
              "Salah  satu  upaya  pemerintah  untuk  meningkatkan  pelindungan  PMI  adalah  mengubah
              paradigma  yaitu  bahwa  PMI  bukan  lagi  sebagai  obyek,  tetapi  mereka  merupakan  subyek
              penempatan," kata dia.

              Menaker Ida menuturkan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2017
              tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI), pemerintah mengharapkan bahwa
              pada  masa  yang  akan  datang,  tidak  akan  ada  lagi  PMI  bekerja  di  sektor  informal  yang
              mengandalkan low skill.

              "Di mana pada sektor ini sering menjadi sumber permasalahan seperti gaji tidak dibayar, PHK,
              dan kasus hukum lainnya," tegas Ida Fauziyah .




















                                                           178
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184