Page 403 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 403

Sekjen  Kemnaker  memberikan  arahan  secara  virtual  dalam  Rapat  Koordinasi  Percepatan
              Penyelenggaraan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Ketenagakerjaan Provinsi di Makassar,
              Sulawesi Selatan.

              Anwar Sanusi mengungkapkan, dilihat dari rasio kebekerjaan penyandang disabilitas yang telah
              bekerja secara formal, diakui masih terhitung rendah.

              Untuk  itu,  melalui  penyelenggaraan  ULD  yang  memperkuat  layanan  bidang  ketenagakerjaan
              kepada  tenaga  kerja,  maupun  pemberi  kerja  yang  mempekerjakan  penyandang  disabilitas,
              semakin membuktikan tenaga kerja penyandang disabilitas bukan hanya memiliki hak, tetapi
              merupakan  sumber  daya  manusia  yang  mampu  bekerja  dengan  etos  kerja  sangat  baik  dan
              produktif.

              Penetapan  Peraturan  Pemerintah  RI  (PP)  Nomor  60  tahun  2020  tentang  ULD  Bidang
              Ketenagakerjaan, diharapkan semakin memperkuat kesadaran (awareness raising) semua pihak
              bahwa  ULD  bidang  Ketenagakerjaan  wajib  diselenggarakan  untuk  memperkuat  layanan
              pemenuhan hak atas pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

              Terkait dengan prinsip pemenuhan hak pekerjaan ini, Anwar Sanusi mengatakan pasal penting
              terkait dengan pekerjaan adalah Pasal 53, Ayat (1) yang mewajibkan Pemerintah, Pemerintah
              Daerah, BUMN, dan BUMD untuk mempekerjakan paling sedikit 2 persen Penyandang Disabilitas
              dari jumlah pegawai atau pekerja.

              Pada Ayat (2) disebutkan yang mewajibkan Perusahaan swasta untuk mempekerjakan paling
              sedikit 1 persen Penyandang Disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja.

              "Sementara pasal 56 dan pasal 60 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
              memberikan jaminan, pelindungan, dan pendampingan kepada Penyandang Disabilitas untuk
              berwirausaha atau mendirikan badan usaha sesuai dengan peraturan perundangan-undangan,
              serta memberikan pelatihan kewirausahaan kepada Penyandang Disabilitas yang menjalankan
              unit usaha mandiri," ujarnya.

              Direktur  Bina  Penempatan  Tenaga  Kerja  Dalam  Negeri  (PTKDN)  Kemnaker,  Nora  Kartika
              Setyaningrum, mengingatkan, isu disabilitas merupakan isu lintas sektor.

              Penanganannya  memerlukan  kerja  sama  kolaboratif  antar  pemangku  kepentingan,  baik  di
              pemerintah, swasta, dan masyarakat umum, termasuk para penyandang disabilitas sendiri.

              "Terkait  hal  tersebut,  untuk  mendukung  percepatan  penyelenggaraan  ULD  Bidang
              Ketenagakerjaan,  diperlukan  diseminasi  informasi  tentang  kebijakan  serta  teknis
              penyelenggaraannya  kepada  Pemerintah  Daerah,  dengan  melibatkan  Kementerian/Lembaga,
              dan pemangku kepentingan terkait," katanya.

              Sedangkan  Plt.  Gubernur  Sulawesi  Selatan,  Andi  Sudirman  Sulaiman,  mengungkapkan  data
              Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan per Agustus 2021, terdapat 7690 Penyandang Disabilitas
              di Sulawesi Selatan, terdiri dari 4177 laki-laki dan 3513 perempuan.

              Bersama Kemnaker, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya memiliki pemetaaan untuk
              memperhatikan proyeksi (Penyandang Disabilitas) ke depan, untuk ambil bagian dalam sistem
              pembangunan nasional.

              "Pemprov    menunggu     arahan    dari   Kemnaker    untuk    perbaikan   ke  depan     dan
              mengimplementasikan  pemenuhan  hak-hak  Penyandang  Disabilitas,  termasuk  layanan
              kesehatan, pekerjaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, baik pusat, daerah maupun swasta
              tanpa ada diskriminasi di dalamnya," kata Andi Sudirman Sulaiman.

                                                           402
   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408