Page 400 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 400
(KUR) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) melalui Bank Negara Indonesia (BNI), di Menara BNI,
Jakarta Pusat, Kamis 12 Agustus 2021. Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyatakan, peluncuran
ini sebagai peresmian pelaksanaan Peraturan BP2MI Nomor 09 Tahun 2020 tentang Pembebasan
Biaya Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
LUNCURKAN PEMBEBASAN BIAYA PENEMPATAN PMI MELALUI BNI, KEPALA
BP2MI: SELAMAT TINGGAL RENTENIR
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan bangga melurcurkan
pembebasan biaya penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) melalui Bank Negara Indonesia (BNI), Kamis (12/8/2021)
di Menara BNI, Jakarta Pusat.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyatakan, peluncuran ini sebagai peresmian pelaksanaan
Peraturan BP2MI Nomor 09 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan Pekerja Migran
Indonesia.
Benny mengingatkan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja
Migran Indonesia Pasal 30, tercantum mandat bahwa PMI tidak dapat dibebani oleh biaya
penempatan. Hal tersebut dimaknai oleh Benny bahwa seluruh PMI berhak atas keistimewaan
tersebut, namun negara belum mampu untuk menanggung biaya sebesar Rp 8,7 trilyun setiap
tahunnya untuk modal bekerja sejumlah 270 ribu PMI.
"PMI menjual harta benda milik keluarga atau meminjam uang ke rentenir. Hal ini secara
sistematis tentu akan memiskinkan para PMI. Mereka yang memiliki harapan besar di awal untuk
bekerja di luar negeri dan kembali ke Indonesia dengan mimpi untuk menyejahterakan
keluarganya, namun mereka malah kembali dengan tanpa memiliki apapun, bahkan
mendapatkan tindakan eksploitasi," ujar Benny.
Oleh karena itu, Benny mengambil langkah pasti dengan dibuatkan Peraturan BP2MI nomor 09
Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan Pekerja Migran Indonesia. Sebelumnya,
pinjaman diberikan menjelang PMI terbang ke negara penempatan dengan bunga sebesar
28,8%. Banyak kesulitan yang mereka alami, seperti dikejar-kejar oleh penagih hutang, mereka
harus tunduk dengan persyaratan yang begitu liar, dan lain sebagainya.
Dengan fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI, lanjut
Benny, ini menjadi bukti bahwa negara hadir bagi para PMI. Melalui fasilitas tersebut, pinjaman
akan diberikan di awal untuk modal bekerja dan proses sebelum keberangkatan. BNI juga hanya
memberikan bunga sebesar 11%.
"Jadi, BP2MI telah memangkas 17,8% dari bunga yang diberikan oleh para rentenir. Ini adalah
bukti bahwa negara hadir untuk para PMI, juga bersama dengan Jasindo untuk mengantisipasi
resiko-resiko yang akan datang. "Selamat tinggal pesta pora para rentenir. Selamat datang era
baru di mana negara hadir dan memuliakan warganya, para PMI, ujarnya Bersamaan dengan
acara ini, lanjut Benny, sudah ada 480 orang PMI yang mengajukan pinjaman ke UPT BP2MI di
seluruh Indonesia.
Peluncuran ini juga disambut baik oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir,
yang turut hadir di lokasi. "Saya sangat antusias, dan saya memastikan bahwa BUMN dapat
menjadi ekosistem yang baik untuk kerja sama ini. Kami selalu mendukung para PMI, misalnya
dengan fasilitas jalur khusus di bandara dan lounge khusus PMI," ujar Erick.
399