Page 96 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 96

9/2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan PMI sebetulnya tidak diperlukan jika masih ada
              KUR.
              “Kalau kebijakannya zero cost, sesuai dengan Pasal 30, artinya tidak perlu ada pinjaman. Lalu,
              mengapa ada KUR? Meskipun tujuannya membebaskan PMI dari utang rentenir, tapi utang bank
              juga beban,” ujar Anis kepada Bisnis, Minggu (15/8/2021).

              Selain itu, sambungnya, kebijakan zero cost belum diterapkan di lapangan. Menurut Anis, PMI
              masih harus membayar kepada calo, sponsor, ataupun PT. Dengan kata lain, mekanismenya
              masih sama dengan undang-undang yang lama.

              Kebijakan zero cost dikatakan akan benar-benar maksimal ketika pemerintah menjalankan fungsi
              Balai Latihan Kerja (BLK) secara benar. Sebab, beban paling berat dalam penempatan adalah
              biaya pelatihan dan biaya hidup selama mengikuti pelatihan.

              Dia menambahkan, pemerintah tidak pernah membangun masa transisi antara undang-undang
              lama dan baru terkait dengan PMI. Selain itu, Anis menilai, harus ada sinergitas antarlembaga
              pemerintah  sehingga  bisa  dipastikan  implementasi  satu  kebijakan  tidak  menabrak  kebijakan
              lainnya.

              “Ini  bukan  kebijakan  baru.  Pada  zaman  Presiden  Susilo  Bambang  Yudhoyono,  pemerintah
              berkali-kali membuat kebijakan KUR dan selalu menjadi beban bagi PMI,” tuturnya.

              Dengan demikian, manfaat pembebasan biaya pinjaman melalui KUR dan kredit tanpa agunan
              terhadap  PMI  cukup  layak  untuk  dikaji  kembali.  Sebab,  tidak  ada  jaminan  bahwa  para  PMI
              sebagai warga negara asing (WNA) bisa dengan mudah mengganti uang yang dipinjamkan.

              Sejauh ini, belum ada strategi khusus dari pemerintah terkait dengan hal ini. Berdasarkan data
              BP2MI, dari 4.807 PMI pada Juli 2021, sebanyak 3.648 orang bekerja di sektor informal.
              Kendati tidak mudah, pemerintah tetap harus melakukan langkah terobosan agar komposisi PMI
              tidak lagi didominasi oleh pembantu rumah tangga (PRT) yang pasif terhadap atasan dan rentan
              mengalami penindasan.


































                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101