Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2021
P. 106

Judul               PHK Pekerja, Perusahaan Tunggak Iuran BPJS Ketenagakerjaan Wajib
                                    Tanggung Klaim JKP
                Nama Media          bisnis.com
                Newstrend           Jaminan Kehilangan Pekerjaan
                Halaman/URL         https://finansial.bisnis.com/read/20210809/215/1427712/phk-pekerja-
                                    perusahaan-tunggak-iuran-bpjs-ketenagakerjaan-wajib-tanggung-
                                    klaim-jkp
                Jurnalis            Wibi Pangestu Pratama
                Tanggal             2021-08-09 15:29:00
                Ukuran              0

                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif


              Ringkasan

              Perusahaan atau pemberi kerja yang menunggak iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
              atau BPJS Ketenagakerjaan wajib membayar manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
              atau JKP bagi pekerjanya yang menerima pemutusan hubungan kerja atau PHK. Ketentuan itu
              tercantum dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) 15/2021 tentang Tata Cara
              Pemberian Manfaat JKP. Regulasi itu ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada
              Rabu (28/7/2021) dan diundangkan pada hari yang sama.



              PHK PEKERJA, PERUSAHAAN TUNGGAK IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN WAJIB
              TANGGUNG KLAIM JKP

              JAKARTA  --  Perusahaan  atau  pemberi  kerja  yang  menunggak  iuran  Badan  Penyelenggara
              Jaminan  Sosial  atau  BPJS  Ketenagakerjaan  wajib  membayar  manfaat  program  Jaminan
              Kehilangan Pekerjaan atau JKP bagi pekerjanya yang menerima pemutusan hubungan kerja atau
              PHK.

              Ketentuan  itu  tercantum  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  15/2021
              tentang Tata Cara Pemberian Manfaat JKP. Regulasi itu ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan
              Ida Fauziyah pada Rabu (28/7/2021) dan diundangkan pada hari yang sama.

              Beleid itu menjelaskan dengan rinci pelaksanaan program JKP, khususnya pemberian manfaat
              kepada para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Beberapa aspek dalam
              aturan itu sudah pernah disampaikan, baik oleh BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) maupun
              oleh Kementerian Ketenagakerjaan, tapi terdapat sejumlah penjelasan baru.

              Pemberian  manfaat  JKP  kepada  pekerja  yang  terkena  PHK  memiliki  beberapa  syarat,  di
              antaranya adalah keaktifan pekerja yang dibuktikan dengan pembayaran iuran. Peserta terkait
              harus memiliki masa iur paling sedikit 12 bulan dalam 24 bulan terakhir, lalu harus membayar
              iuran paling singkat enam bulan berturut-turut sebelum terjadi PHK atau pengakhiran hubungan
              kerja.
                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111