Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2021
P. 107

Pembayaran iuran bukan hanya menjadi tanggung jawab peserta, tetapi juga pemberi kerja atau
              perusahaan, karena terdapat komponen iuran yang dibayarkan pemberi kerja. Jika pemberi kerja
              tidak patuh atau menunggak iuran, manfaat JKP justru harus ditanggung pemberi kerja hingga
              iurannya dilunasi.

              "Pengusaha  yang  menunggak  iuran  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  [JKK]  dan  Jaminan  Kematian
              [JKm] sebagai sumber pendanaan program JKP lebih dari tiga bulan berturut-turut dan terjadi
              PHK, wajib membayar terlebih dahulu manfaat uang tunai kepada peserta. Manfaat uang tunai
              dibayarkan oleh pengusaha kepada rekening bank peserta," tertulis dalam Permenaker 15/2021
              seperti dikutip Bisnis, Senin (9/8/2021).

              Permenaker 15/2021 mengatur bahwa pengusaha yang telah melunasi seluruh tunggakan iuran
              dan  denda  dapat  mengajukan  penggantian  atas  manfaat  uang  tunai  yang  telah  dibayarkan
              kepada BP Jamsostek. Perusahaan terkait dapat melampirkan bukti pembayaran manfaat bagi
              pekerjanya kepada BP Jamsostek.

              Perusahaan  atau  pemberi  kerja  memberitahu  perubahan  data  peserta  yang  mengalami  PHK
              kepada BP Jamsostek, dengan bukti diterimanya PHK oleh pekerja dan tanda terima laporan PHK
              dari dinas ketenagakerjaan setempat. Jika PHK melalui proses hukum di pengadilan hubungan
              industrial,  harus  terdapat  dokumen  perjanjian  bersama  atau  putusan  pengadilan  yang  telah
              mempunyai kekuatan hukum tetap.

              Direktur Kepesertaan BP Jamsostek Zainudin menjelaskan bahwa tidak terdapat iuran tambahan
              bagi peserta untuk memperoleh program JKP. Oleh karena itu, dia menghimbau para pekerja
              untuk aktif di program-program jaminan sosial.

              "JKP tanpa iuran tambahan, dana dari program JKK dan JKm diambil sedikit untuk membiayai
              JKP. Pengusaha dan UMKM dia bayar seperti biasa, tidak ada iuran tambahan [agar pekerjanya
              bisa memperoleh manfaat JKP]," ujar Zainudin pada pekan lalu.








































                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112