Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 126
INDONESIA FOKUS LIMA ASPEK SEBAGAI KETUA KETENAGAKERJAAN ASEAN
Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN Bidang Ketenagakerjaan untuk periode
2020-2022 mengajak negara anggota fokus bekerja di lima aspek penting, termasuk
memfasilitasi pekerja terdampak pandemi dengan program "reskilling" dan "upskilling".
"Dalam mengoptimalkan manfaat dan posisi selama Keketuaan Indonesia pada ASEAN Bidang
Ketenagakerjaan, beberapa hal perlu dilakukan adalah memperluas kemitraan dengan mitra
strategis dari berbagai unsur, baik di dalam maupun di luar negeri," ujar Sekretaris Jenderal
Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi dalam pernyataan resmi diterima di Jakarta, Selasa.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menyatakan bahwa Indonesia mencoba merespons kondisi
tantangan global bagi sektor ketenagakerjaan ASEAN saat ini dengan tema "Mempromosikan
Pekerja ASEAN untuk Daya Saing, Ketahanan, dan Ketangkasan pada Pekerjaan Masa Depan".
Untuk itu, program kerja Keketuaan Indonesia selama dua tahun ke depan diharapkan dapat
memperhatikan lima aspek prioritas.
Pertama, memperkuat kerja sama dengan seluruh anggota ASEAN dalam memberikan respons
dan menghadapi pandemi COVID-19 dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam era masa
depan kerja yang baru. Hal ini dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kemampuan
angkatan kerja Indonesia melalui penerapan pelatihan vokasi yang masif dan sesuai dengan
kebutuhan industri.
"Kita juga mendorong/memfasilitasi pekerja terdampak pandemi dengan program reskilling dan
upskilling agar pekerja yang terdampak job-shifting mendapat keterampilan sesuai dengan
tuntutan perkembangan teknologi," kata Anwar.
Kedua, pentingnya terus memperkuat dialog sosial dan memastikan seluruh pekerja telah
terlindungi melalui jaminan sosial tenaga kerja dan jaminan kesehatan, termasuk pekerja migran
Indonesia di seluruh negara penempatan. Ketiga, memperluas pasar kerja yang fleksibel, namun
mampu menyerap SDM Indonesia.
Keempat, pentingnya meminimalkan kesenjangan antara partisipasi kerja perempuan dan laki-
laki di Indonesia dan memastikan tidak ada diskriminasi gender di tempat kerja. Kelima,
meningkatkan kreativitas dan inovasi produktif dari kaum muda di era ekonomi digital dengan
menyediakan berbagai fasilitas, sarana, dan kemudahan bagi kaum muda untuk berkreasi yang
disesuaikan dengan minat, bakat, dan kepentingan bangsa.
"Saya juga berharap selama periode keketuaan, kita dapat berperan aktif dan produktif
merumuskan program dan kegiatan dalam kerangka kerjasama ASEAN, sesuai dengan
kepentingan nasional dan cita-cita yang termuat dalam piagam ASEAN," ujarnya.
125