Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 132
Akhir Pekan 3 Januari 2021: Libur Akhir Pekan Pengurangan cuti bersama ini mau tidak mau
membawa dampak ke berbagai sektor. Dimana ada saling keterkaitan antar sektor. Tidak bisa
dipungkiri, kebijakan pemerintah terkait pengurangan cuti bersama ini menjadi hal yang perlu
dilakukan mengingat pandemi belum berakhir.
1.Dengan pengurangan cuti Bersama ini, pemerintah berharap bisa menekan laju penyebaran
covid-19 sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi munculnya klaster baru. Mencegah adanya
lonjakan positif Covid-19 sangat penting dilakukan disaat masyarakat semakin kuatir dengan
kondisi yang semakin tidak terkendali. Untuk itu, apabila tidak memiliki kepentingan mendesak,
diharapkan para ASN, keluarga, dan masyarakat tidak berpergian agar tidak tertular Covid-19
dan menciptakan klaster baru. Penyebaran covid diharapkan tidak bertambah di liburan akhir
tahun. Dengan libur yang terbagi dalam 2 pekan berharap bisa memutus rantai lonjakan kasus
covid-19.
2.Sektor kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian utama dari pemerintah. Dengan harapan
pandemi sudah berakhir di NKRI dan bisa beraktifitas dengan normal kembali. Sekiranya
masyarakat memiliki kepentingan mendesak, agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan
ketat, menjalankan 3M, termasuk menghindari kerumunan. Harapannya masyarakat tetap sehat
dan bisa berlibur ataupun menjalankan kegiatan selama agenda libur akhir tahun dengan aman
dan tenang. Karena masa liburan bagi sebagian masyarakat menjadi impian yang sudah terlalu
lama mengalami kejenuhan rutinitas selama masa pandemi.
3.Sektor ekonomi sangat jelas terganggu dengan adanya pandemi covid-19. Dengan kebijakan
pengurangan cuti bersama bisa menimbulkan kelesuan kembali di sektor ekonomi. Jika
masyarakat dilarang bepergian atau berlibur jelas akan menyebabkan daya beli masyarakat
menurun kembali. Diharapkan cuti bersama bisa mendongkrak kembali defisit ekonomi yang
sempat menurun di kuartal ketiga.
Harapannya pergerakan perekonomian akan kembali bangkit jika masyarakat kembali
beraktifitas dan berkegiatan. Semangat berlibur ataupun mengunjungi keluarga ataupun sekedar
menghilangkan sedikit kejenuhan dari rutinintas selama pandemi yang membosankan menjadi
hal yang perlu dipertimbankan kembali. Faktor kesehatan dan ekonomi menjadi hal yang saling
tarik menarik di masa pendemi ini. Faktor kesehatan masyarakat juga tidak kalah pentingnya.
Kesehatan masyarakat menjadi prioritas dan menjadi tanggungjawab pemerintah. Kebijakan
pengurangan cuti bersama menjadi sarana untuk menekan laju penyebaran covid-19 sekaligus
menjaga kesehatan masyarakat.
Sedangkan faktor ekonomi juga tidak kalah pentingnya dengan kesehatan masyarakat. Ekonomi
dibutuhkan untuk keberlangsungan negara dan masyarakat. Diharapkan tujuan kebijakan
pengurangan cuti bersama tersebut bisa dipahami oleh masyarakat. Demikian juga pemerintah
juga tetap memikirkan solusi agar perekonomian tetap berjalan. Perlu keselarasan dan kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan kebijakan pemerintah dan tuntutan
kebutuhan hidup masyarakat.
Butuh kesadaran yang tinggi dari masyarakat akan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah.
Dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan, masyarakat sudah membantu kebijakan
pemerintah. Kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan diharapkan tetap dijalankan
untuk menekan penyebaran covid-19 walaupun tanpa adanya pengurangan cuti bersama pun
oleh pemerintah. Pemerintah serta masyarkat secara bersama-sama harus saling bekerjasama
dalam hal ini. Dengan menjalankan protokol kesehatan, sebagai bentuk dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi. Ekonomi jalan, masyarakat juga bisa berakktifitas ditengah keterbatasan
pandemi. Berjalan berdampingan sampai saatnya pemberian vaksin dilaksanakan oleh
pemerintah yang sudah tidak lama lagi. Rakyat sehat, ekonomi pulih dan aktifitas normal bisa
berjalan kembali pasca covid-19.
131