Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 134

AKADEMISI: UU CIPTA KERJA BERIKAN DAMPAK IDEAL KE PENCARI KERJA DAN
              DUNIA USAHA
              Pemerintah berupaya mereformasi kebijakan melalui pengesahan Omnibus Law . Meski menuai
              kontroversi, beleid sapu jagad tersebut dinilai sebagai kebijakan yang ideal. Bahkan UU Cipta
              Kerja juga dianggap sebagai kebijakan yang bisa turut memulihkan nasional.

              "Posisi UU Cipta Kerja ini merupakan posisi yang strategis sebetulnya untuk pemulihan ekonomi
              nasional. Kalau UU Cipta Kerja akan memulihkan ekonomi nasional, tentu harusnya berdampak
              positif untuk kegiatan berusaha," ujar Associate Professor UNIKA Atma Jaya, Tommy Hendra
              Purwaka dalam Webinar Investasi - Prospek Ekonomi 2021 & Dampak Omnibus Law Terhadap
              Industri Mirae Asset Sekuritas, Selasa (8/11).

              Tommy  menjelaskan,  sejatinya  sebuah  kebijakan  biasanya  akan  menciptakan  konsekuensi.
              Tommy merinci, ada empat dampak yang biasanya muncul sebagai dampak dari pelaksanaan
              perundang-undangan.
              Yang pertama yaitu dan . Ini artinya dalam pelaksanaan suatu perundang-undangan, bebannya
              ditanggung rakyat tetapi manfaatnya juga dinikmati rakyat. Kedua, dan . Ini merupakan kondisi
              yang tidak adil sebab dari sebuah pelaksanaan suatu perundang-undangan, hanya sebagian kecil
              saja yang akan menikmati.
              Kondisi ketiga yaitu dan . Ini merupakan kondisi dan posisi yang ideal dari implementasi suatu
              undang-undang. Terakhir yaitu kondisi dan Jika dilihat dari teori tersebut maka menurut Tommy,
              dampak dari pengesahan UU Cipta Kerja bersifat dan alias berada di posisi ideal.

              "Kalau kita lihat UU Cipta Kerja, maka posisinya sangat ideal. Bahwa itu ada di tangan pemerintah
              dan ada di tangan dunia dan masyarakat pencari kerja," ujarnya.

              Ini  artinya,  pemerintah  siap  melayani  dunia  usaha  dan  masyarakat  melalui  pelayanan  prima
              dengan mempersiapkan peraturan turunan. Sedangkan bagi dunia usaha, beleid ini merupakan
              peluang usaha yang menjanjikan dan harus diantisipasi dengan .

              "Sedangkan  arti bagi  masyarakat  adalah  harapan  memperoleh  pekerjaan  melalui  terciptanya
              lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja," ujar Tommy.

              Di sisi lain Tommy menegaskan, inti dari pengesahan UU Cipta Kerja sejatinya untuk mendorong
              dan  memberi  kesempatan  bagi  para  pencari  kerja  atau  pengangguran.  Sehingga  menurut
              Tommy, beleid ini seharusnya tidak menjadi permasalahan besar bagi tenaga kerja yang kini
              sudah bekerja. Sebab sejatinya UU ini sangat dibutuhkan bagi mereka yang kini masih belum
              mendapat pekerjaan.

              "Saya kira jumlahnya besar sekitar 3,5 juta kalau saya tidak salah data. Sebanyak 3,5 juta tenaga
              kerja  kena  PHK  setelah  COVID-19  ini.  Maka  itu  harus  diserap  kembali.  Nah  oleh  karena  itu
              dengan UU Cipta Kerja ini mudah-mudahan memperbaiki," ujarnya.
















                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139