Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 40
DUA PERUSAHAAN DI KONAWE TELAH REKRUT 3.300 TENAGA KERJA LOKAL
PASCA kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang bekerja di Kawasan Industri
Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan
PT Obsidian Stainless Steel (OSS) telah merekrut sebanyak 3300 tenaga kerja lokal.
Hal ini sejalan dengan janji dari perusahaan tersebut pada bulan Juni lalu bahwa tiap satu TKA
berarti akan membuka ruang rekrutmen bagi tenaga kerja lokal.
"Pada bulan Juli kita telah menandatangani MoU dengan Pemerintah Kabupaten Konawe terkait
perekrutan tenaga kerja lokal. Jumlah rekrutmen 3.300 ini belum akan berhenti karena target
kami dengan Pemda adalah 5000 tenaga kerja lokal," ujar Juru Bicara VDNI dan OSS, Dyah
Fadilat, Selasa (8/12).
Pada bulan Juli lalu, manajemen VDNI dan Pemerintah Kabupaten Konawe resmi
menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait perekrutan tenaga kerja lokal (TKL). VDNI
telah menyampaikan kebutuhan 5.000 karyawan yang perekrutannya akan ditangani oleh
Pemkab Konawe.
Jumlah tersebut pun telah dikoordinasikan dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah), serta pemerintah daerah kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Tenggara.
Ada tujuh pembagian zonasi/klaster yang akan diterapkan dalam perekrutan 5.000 TKL tersebut,
yang bertujuan untuk memastikan pemerataan karyawan yang direkrut berasal dari semua
wilayah di sekitar perusahaan, terutama warga di tiga kecamatan yakni Morosi, Bondoala, dan
Kapoiala.
"Ini juga merupakan upaya kami untuk terus merapikan sistem rekrutmen tenaga kerja lokal,
sehingga ke depan kami bisa terus berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja lokal, utamanya
yang berada di lingkar Kawasan Industri Morosi," tambah Dyah.
Terkait hadirnya TKA, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah pada bulan Agustus 2020 menyatakan
pihaknya telah meminta perusahaan untuk turut menyerap tenaga kerja lokal. Kedatangan para
TKA ke Konawe pun, lanjutnya, karena keahlian para TKA tersebut dibutuhkan oleh sejumlah
perusahaan di Konawe.
"Alasan pemerintah menyetujui masuknya TKA China tersebut karena keahliannya dibutuhkan
oleh dua perusahaan yang ada di Konawe. Kita minta juga ada tenaga kerja lokal yang akan
mendampingi mereka agar terjadi transfer of knowledge," ujar Ida di sela rapat kerja dengan
Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7).
Sebelumnya, pada bulan Juni lalu External Affair Manager PT VDNI Indrayanto menjelaskan 500
TKA tersebut merupakan tenaga ahli yang bertujuan untuk mengerjakan 33 tungku smelter milik
PT OSS, join operasional dengan PT VDNI. TKA itu merupakan tenaga teknis dan bekerja secara
temporer secara bergantian dan bukan untuk waktu yang lama.
"Jadi 500 TKA itu adalah sebagian besar karyawan (dari pihak) kontraktor yang mempunyai skill
untuk memasang alat produksi. Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali
lagi ke Tiongkok," terangnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/6). (RO/OL-09).
39