Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 106

"Dewan Pengupahan melaporkan kepada saya, akhirnya diputuskan bahwa ada kenaikan UMP
              sebesar Rp 100.000, atau setara dengan 5,65% dari UMP yang sebelumnya," kata Khofifah.
              Keputusan  itu,  menurut  Khofifah,  ditetapkan  dalam  Surat  Keputusan  Gubernur  Jawa  Timur
              Nomor  188/498//KPTS/013/2020.  Beleid  itu  mengatur  tentang  Upah  Minimum  Provinsi  Jawa
              Timur Tahun 2021 dan ditandatangani pada 31 Oktober 2020.

              Dalam beleid itu disebutkan bahwa para pengusaha yang telah memberikan upah lebih tinggi
              dari  ketetapan  UMP  tersebut,  dilarang  mengurangi  atau  menurunkan  upah.  Pengusaha  juga
              dilarang membayar upah lebih rendah dari ketetapan UMP.

              Menanggapi itu, Ketua Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) Jawa Timur,
              Dr Ir Jamhadi, MBA, menyatakan, kenaikan upah minimun provinsi ini harus diiringi juga oleh
              peningkatan produktivitas pekerja, sehingga satuan ongkos produksi tidak meningkat meskipun
              upah meningkat.

              Jamhadi  yang  juga  CEO  PT  Tata  Bumi  Raya  ini  mengatakan,  APVOKASI  Jawa  Timur  terus
              bergerak bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Jawa Timur, Disnakertrans
              Jawa Timur, sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur, serta pemilik industri di Jawa Timur untuk
              menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dan productivity center. Hal ini dilakukan
              untuk mengimbangi kondisi industri yang terkontraksi ekonomi akibat pandemi covid-19.
              "Disaat  upah  naik,  pekerja  harus  lebih  semangat  untuk  meningkatkan  produktivitas.  Dengan
              demikian,  maka  SDM  Unggul  bisa  tercapai,  industri  menjadi  kuat,  masyarakat  makmur,  dan
              Indonesia  jaya,"  ujar  Jamhadi,  Minggu,  (22/11/2020),  yang  juga  jadi  Dewan  Pertimbangan
              KADIN Surabaya ini.

              Jamhadi juga menyampaikan, ada beberapa hal supaya industri bisa hemat ongkos produksi.
              Pertama  ialah  terkait  sistem  pemasaran.  Menurut  salah  satu  pendiri  Surabaya  Creative  City
              Forum (SCCF) ini, sistem pemasaran bisa lebih efisien dengan sistem daring.
              Kedua, untuk menekan delivery cost, maka bisa memanfaatkan transportasi massal. Itu akan
              menekan cost distribusi barang. Selain itu, masa transisi industri 4.0 menuju 5.0 ini diharapkn
              bisa menekan production cost.

              "Itu  salah  satunya  masuk  dalam  semangat  Undang  Undang  Cipta  Tenaga  kerja.  Dukungan
              perbankan yang ada bisa ditingkatkan, sehingga daya beli masyarakat meningkat, bisnis lancar.
              Kita sambut baik kebaikan UMP Jatim tersebut dengan diimbangi semangat innovative creative
              menuju perubahan kinerja yang efisien," ujar Jamhadi.

              Jamhadi membandingkan, produktivitas tenaga kerja Indonesia pada tahun 2019 berdasarkan
              data The Conference Board berada diperingkat ke-10 dibandingkan beberapa negara di Asia,
              dengan nilai produktivitas tenaga kerja dan jam kerja sebesar USD 29,04 ribu per tahun.

              Di atas Indonesia, masing-masing produktivitas itu dari peringkat pertama ialah Singapura (USD
              154,95 ribu), Hong Kong (USD 126,07 ribu), Taiwan (USD 111,47 ribu), Jepang (USD 81,92
              ribu), Korea Selatan (USD 81,52 ribu), Malaysia (USD 69,29 ribu), Sri Lanka (USD 36,80 ribu),
              Thailand (USD 35,98 ribu), China (USD 34,86 ribu). (*).











                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111