Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 13

Pada  termin  kedua  ini  anggaan  yang  telah  disalurkan  untuk  subsidi  gaji  atau  upah  sebesar
              Rp9,65 triliun. Angka tersebut disalurkan kepada 8.042.847 pekerja atau buruh yang terbagi
              dalam tiga tahapan.

              Adapun rincianya adalah 2.180.382 pekerja atau buruh untuk termin kedua tahap pertama, dan
              2.7013.434 pekerja atau buruh untuk tahap atau batch kedua. Sementara untuk tahap ketiga,
              ada 3.149.031 pekerja atau buruh yang mendapatkan bantuan subsidi gaji dengan anggaran
              mencapai Rp3,77 triliun.

              Namun, hingga hari ini masih ada sejumlah pekerja yang menyatakan belum menerima BLT
              tersebut. Terkait hal itu, Okezone sudah merangkum beberapa fakta, Senin (23/11/2020).

              1.  Menaker  Minta  Masyarakat  Lapor  ke  BPJS  Ketenagakerjaan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan  masyarakat  yang  merasa  berhak  mendapat  subsidi
              gaji/upah  namun  masih  terkendala,  untuk  segera  berkomunikasi  dengan  manajemen
              perusahaan dan BPJS Ketenagakerjaan agar datanya dapat diperbaiki.
              "Karena  sumber  datanya  dari  BPJS  Ketenagakerjaan,  sehingga  penyelesaian  data  ini  harus
              dikoordinasikan dengan mereka juga. Barulah nanti BPJS Ketenagakerjaan akan menyampaikan
              koreksi kepada Kemnaker," papar Ida, Jakarta, Senin (16/11/2020).

              2. Datangi Kantor BPJS Pusat atau Terdekat Karo Humas Kementerian Ketenagakerjaan Soes
              Hindharno mengatakan, ada dua bentuk pengaduan yang bisa dilakukan, pertama, datang dari
              para karyawan perusahaan atau pekerja bergaji di bawah Rp5 juta. Pengaduan ini didasari bila
              pekerja memiliki kartu kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan namun belum terdaftar sebagai
              peserta penerima subsidi upah atau gaji.

              Untuk pengaduan pertama ini, pekerja bergaji di bawah Rp5 juta bisa langsung mendatangi
              kantor  BPJS  Ketenagakerjaan  terdekat  atau  bisa  langsung  menghubungi  kantor  BPJS  pusat
              secara langsung.
              3.  Bisa  Juga  Adukan  Secara  Daring  Tak  hanya  itu,  para  karyawan  juga  bisa  melakukan
              pengaduan  secara  langsung  di  Kementerian  Ketenagakerjaan  melalui  Sistem  Informasi
              Pelaporan  Peserta  (SIPP)  BPJS  ketenagakerjaan  yang  dapat  diakses  di  Website  BPJS
              Ketenagakerjaan. Tentu, pekerja juga harus menyediakan sejumlah syarat administrasi yang
              sudah ditetapkan pemerintah.

              "Sebagai contoh, saya kok harusnya dapat tapi gak dapat, tapi harus pastiin lagi saya ini sudah
              anggota  (BPJS  Ketenagakerjaan)  apa  bukan,  ini  juga  bisa  mengadu  ke  Kementerian
              Ketenagakerjaan melalui Sistem informasi ketenagakerjaan ada di webnya," ujar dia.

              4. Bisa juga Mengadukan ke Kemnaker

              Sementara  itu,  pengaduan  kedua  berkaitan  dengan  persoalan  pekerja  yang  sudah  terdaftar
              menjadi peserta penerima upah, namun mengalami kendala teknis ataupun sesuatu hal yang
              bisa merugikan peserta penerima. Bentuk pengaduan kedua ini pun sama dengan yang pertama,
              di mana peserta dapat melaporkan secara langsung kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan atau
              ke Kemnaker.

              5. Jangan Lupa Bawa Dokumen persyaratan Saat Pengaduan

              Bawa sejumlah dokumen atau bukti terkait yang menyatakan secara benar bahwa para penerima
              mengalami permasalahan saat menerima bantuan.




                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18