Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 23
BURUH REALISTIS, PENGUSAHA BELUM BERSIKAP
Penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2021 oleh gubernur Jateng mendapat reaksi
beragam dari serikat buruh dan asosiasi pengusaha di eks Karesidenan Surakarta. Ketua
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Surakarta Wahyu Rahadi menyatakan
bisa memaklumi keputusan itu. Meski sebenarnya pihaknya belum puas.
Dia menyatakan, perwakilan buruh telah mengusulkan kenaikan 5,8 persen. Namun, gubernur
hanya menetapkan kenaikan 2,94 persen bagi UMK Solo. Sebelumnya, melalui keputusan
gubernur Nomor 561/61 Tahun 2020 bertanggal 20 November 2020, Gubernur Jateng Ganjar
Pranowo menetapkan UMK2021 di 35 daerah di Jateng. Ada kenaikan 0,75-3,68 persen dari UMK
2020 (selengkapnya lihat grafis). Keputusan tersebut berlaku mulai 1 Januari 2021.
"Lihat saja dengan UMK Karanganyar sejumlah Rp 2,054 juta. Selisihnya makin jauh dengan
Solo. Tetapi, kami memang harus tahu diri. Sebab, Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia, Red)
menginginkan kenaikan nol persen," ujarnya kemarin.
Di tempat lain, Koordinator Forum Komunikasi Serikat Buruh Karanganyar (FKSBK) Eko
Supriyanto menyambut baik keputusan gubernur tersebut. "Dengan kenaikan ini, ekonomi akan
tumbuh positif. Sebab, para buruh akan bisa membelanjakan upahnya untuk kebutuhan sehari-
hari. Ini juga akan memacu semangat bekerja," katanya.
Ketua SPSI Kabupaten Sragen Rawuh Supriyanto menegaskan, mau tidak mau buruh menerima
kenaikan upah yang tidak sampai satu persen tersebut. Dia menyebutkan, dalam rapat bersama
dewan pengupahan selama lima kali, pengusaha kukuh tidak mau menaikkan upah. "Sebab,
pabrik mereka masih morat-marit. Yang dirumahkan 75 persen. Yang masuk kerja hanya 25
persen," ungkapnya kemarin.
Di tempat lain, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar Edy Darmawan
enggan menanggapi penetapan UMK 2021. Melalui pesan singkat, Edy hanya membalas pendek.
"Tanggapan saya, tidak berkomentar," ujarnya.
Sebelumnya, Apindo Karanganyar menyatakan kecewa atas usul kenaikan UMK yang diajukan
bupati. Mereka mendesak agar kenaikan tersebut direvisi. Namun, faktanya, kini UMK
Karanganyar tetap naik 3,27 persen.
Wakil Sekretaris Apindo Kota Surakarta Sri Saptono Basuki menilai, penetapan UMK Kota Solo
2021 menjadi tantangan bagi para pelaku usaha di Kota Bengawan.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu arahan dari Apindo Jateng. "Kami harap tidak sampai
ada PHK (pemutusan hubungan kerja)," tuturnya.
(bay/ves/rud/bun/dri)
22