Page 264 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 264

KOLABORASI KEMNAKER DAN KEMENDIKBUD HASILKAN SDM KETENAGAKERJAAN
              SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRI
              JAKARTA - Politeknik Ketenagakerjaan sebagai lembaga pendidikan vokasi di bawah Kementerian
              Ketenagakerjaan  RI,  kembali  menyelenggarakan  agenda  Webinar  Nasional  dengan
              menghadirkan  Menteri  Ketenagakerjaan  Dr.  Hj.  Ida  Fauziah,  M.Si  di  Jakarta,  Sabtu  (21/11).
              Seminar  ini  merupakan  bagian  dari  rangkaian  kegiatan  memperingati  Dies  Natalies  ke-3
              Politeknik Ketenagakerjaan.

              Dalam paparannya sebagai keynote speaker, Menaker menyambut baik agenda webinar nasional
              dari Polteknaker yang bekerja sama dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK). Dia
              berharap melalui kegiatan tersebut, peluang kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha
              dan dunia industri (DUDI) dapat berjalan dengan baik.

              Terlebih,  bila  penempatan  lulusan  Polteknaker  dapat  diserap  melalui  jejaring  GNIK  yang
              merupakan wadah bagi para profesional dan praktisi industri yang mempunyai reputasi tinggi,
              dengan demikian, dibutuhkan komitmen dan konsistensi bersama.

              Lebih  lanjut,  Menaker  Ida  Fauziyah  menjelaskan  bahwa  ada  beberapa  strategi  Kemnaker
              menghadapi  transformasi  ketenagakerjaan  akibat  revolusi  industri  4.0  dan  dampak  pandemi
              covid-19.
              Kemnaker telah menyiapkan strategi untuk tetap bisa berperan dalam proses link and match di
              pasar kerja melalui pelatihan vokasi, yang dilakukan dengan cara yaitu (1) menganalisis dinamika
              permintaan dan penawaran di sektor ketenagakerjaan. (2) Penyiapan kompetensi baru melalui
              pelatihan  kerja  dan  kebijakan  triple  skilling  yaitu  skilling,  reskilling,  serta  upskilling.  (3)
              Mengoptimalkan proses pemagangan untuk menambah pengalaman kerja.

              Selanjutnya  ke  (4)  peningkatan  soft  skill  dan  produktifitas  pekerja,  melakukan  redesain
              kurikulum dan metode dengan pendekatan human digital skill dan metode blanded training.
              (5) mengoptimalkan proses kolaborasi antara dunia industri, lembaga diklat, kadin atrau apindo,
              asosiasi  untuk  identifikasi  kebutuhan  kompetensi.  Menaker  berharap  semua  program  yang
              dijalankan harus didukung oleh semua pihak dengan kolaborasi dan komitmen yang baik.

              Sementara Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan, Elviandi Rusdi, S.E, M.Hum, Ph.D dalam
              laporannya penyelenggaraan Webinar Nasional ini mengatakan bahwa saat ini pendidikan vokasi
              memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang terampil dan kompeten.

              Politeknik  ketenagakerjaan  sebagai  penyelenggara  pendidikan  vokasional  harus  mampu
              memberikan kontribusi melalui lulusan kompeten, kritis dan solutif, untuk menghadapi tantangan
              maupun peluang yang ada.

              Atas  maksud  tersebut,  dalam  rangakaian  dies  natalis  yang  ke-3,  Polteknaker  telah
              menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti kuliah umum, seminar nasional ketenagakerjaan
              yang bertema "mendudukkan dinamika regulasi ketenagakerjaan nasional, seminar ini dilakukan
              sebagai upaya memberikan pesan positif melalui kajian akademis terhadap lahirnya UU Cipta
              Kerja.  Webinar  nasioanal  hari  ini  merupakan  acara  puncak  dies  natalis  Politeknik
              Ketenagakerjaan  dengan  tema  Tantangan  Sistem  Pendidikan  Vokasi  Terhadap  Kebutuhan
              Industri.

              Dalam kesempatan itu pula, Elviandi Rusdi menegaskan bahwa Polteknaker dan selururh sivitas
              akademika  akan  terus  melakukan  perubahan  ke  arah  yang  lebih  baik  melalui  penyesuaian
              terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi.




                                                           263
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269