Page 418 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 418
PERUSAHAAN PENYALUR PMI DICABUT IZINNYA JIKA ABAI PROTOKOL COVID-19
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) Benny Rhamdani menginspeksi
mendadak ke kantor salah satu penyalur pekerja migran, PT Graha Ayukarsa, di Kedaung Wetan,
Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Kamis, 19 November 2020.
Benny menginspeksi setelah menerima laporan bahwa ada 27 pekerja migran Indonesia ( PMI )
di Taiwan yang positif terjangkit COVID-19 dan kini dirawat di negara itu. Di antaranya ke-27
PMI itu, sebanyak 12 orang telah diketahui identitas dan nama perusahaan penyalurnya, salah
satunya PT Graha Ayukarsa.
Berbekal informasi itu BP2MI menginspeksi kantor PT Graha Ayukarsa untuk memeriksa apakah
perusahaan itu disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19,
misalnya kewajiban prosedur tes swab kepada para PMI sebelum mereka diberangkatkan ke
negara tujuan.
"Kita cek, mereka (perusahaan) betul-betul melakukan swab test atau tidak kepada para PMI,
karena syarat yang berlaku harus swab, tidak boleh rapid tes t. Dan kalau ketahuan, kami tidak
segan-segan merekomendasikan ke Kemenaker (Kementerian Tenaga Kerja) untuk mencabut
izinnya," kata Benny.
Dalam sidak itu Benny mendapati para PMI di perusahaan PT Graha Ayukarsa benar telah
melakukan swab test sebelum berangkat. Dia juga memeriksa keadaan para PMI yang ditangani
sesuai aturan, mulai dari keterampilan kerja, hingga fasilitas makan dan minum.
"Tapi kami masih terus melakukan investigasi, karena dari laporan yang ada, PMI dari
perusahaan ini ada yang positif di Taiwan. Kita ingin pastikan, apakah mereka memang
dinyatakan positif karena interaksi pascaberangkat dari perusahaan atau pasca mereka lewati
bandara ataukah memang sejak awal di sini. Atau jangan-jangan ada main dengan pihak tertentu
lalu lolos terbang," ujarnya.
BP2MI tidak akan ragu memberikan sanksi tegas bahkan hingga pencabutan izin perusahaan jika
ada perusahaan yang ketahuan mengabaikan protokol kesehatan COVID-19. Prosedur itu, Benny
menegaskan, tidak boleh dianggap remeh, karena selain menyangkut keselamatan warga
negara, juga berkaitan dengan hubungan baik Indonesia dengan Taiwan.
"Ini bisa merusak hubungan antarnegara, karena kami khawatir, Taiwan bisa berpikir lain,
melalui pendekatan dan sudut pandang politis yang menganggap kita sengaja ngirim COVID-19,
dan akan merusak hubungan antarnegara," katanya.
417