Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 11
MENAKER IDA FAUZIYAH, TERPILIH SEBAGAI KETUA MENTERI KETENAGAKERJAAN
SE-ASEAN
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, secara resmi menjabat Chair of ASEAN Labour Ministers
Meeting (ALMM) atau Ketua Menteri-menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN untuk masa jabatan
periode 2020 hingga 2022. Menaker Ida langsung memimpin pertemuan tingkat Menaker se-
ASEAN tersebut usai serah terima jabatan dari Tuan Haji Awang (Malaysia) selaku Ketua periode
2018-2020, melalui hybrid virtual meeting di Jakarta, Rabu (28/10).
"Tahun ini giliran Menaker Indonesia menjadi ketua forum kerja sama ASEAN bidang
ketenagakerjaan periode 2020-2022," kata Menaker Ida.
Menaker Ida menjelaskan, ALMM merupakan pertemuan tingkat Menteri ASEAN bidang
ketenagakerjaan yang digelar setiap dua tahun sekali dan dihadiri oleh sepuluh negara anggota
ASEAN. Selain itu, dilakukan pertemuan ALMM+3 yang diikuti 10 Menaker negara ASEAN dan
tiga negara mitra ASEAN yaitu Jepang, Republik Korea dan Republik Rakyat Tiongkok
"ALMM merupakan forum diskusi, tukar informasi dan pengalaman/-praktek terbaik tentang
dampak transformasi digital terhadap pasar kerja dan jenis pendidikan vo-
kasi yang dibutuhkan. Termasuk juga membahas hubungan kerja, dialog sosial dan jaminan
sosial bagi pekerja di era ekonomi digital," katanya.
Menaker Ida mengatakan, Indonesia selaku Ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan periode 2020-
2022 mengusung tema mempromosikan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan
ketangkasan dalam menghadapi pekerjaan masa depan.
3 (tiga) Inisiatif Kerja Sama Menaker Se-ASEAN
Dalam forum The 26th ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) atau Pertemuan Tingkat Menteri
Ketenagakerjaan Se-ASEAN ke26, Indonesia mengusulkan tiga inisiatif kerja sama bidang
ketenagakerjaan.
Hal ini diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat memimpin ALMM yang
berlangsung dari 26-28 Oktober 2020.
Ketiga inisiatif tersebut adalah pertama, mengadopsi deklarasi ASEAN tentang peningkatan
pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan ke'-tangkasan menghadapi pekerjaan masa
depan; kedua, mendorong kerja sama antara negara anggota ASEAN, mitra ASEAN, mitra sosial,
dan organisasi internasional, untuk mendukung upaya-upaya dalam mencapai tujuan dari
Deklarasi ASEAN tersebut. "Ketiga, menghasilkan langkah-langkah progresif dan milestone
dalam mewujudkan daya saing, ketahanan, dan ketangkasan pekerja ASEAN dalam menghadapi
pekerjaan masa depan," kata Menaker Ida.
Menaker Ida menegaskan, beberapa hal yang akan menjadi perhatian Indonesia selaku Ketua
ASEAN bidang ketenagakerjaan yakni mempercepat akses keterampilan vokasi bagi tenaga
kerjanya, khususnya dalam penguasaan teknologi. "Sehingga, mereka dapat mengisi lapangan
pekerjaan yang tersedia di era ekonomi digital dan dapat,bertahan di situasi krisis akibat pandemi
COVID-19 ini," jelas Menaker Ida.
Selanjutnya, pelaksanaan program 3S (Skilling, Reskilling, dan Upskilling) yang telah diluncurkan
oleh Kemnaker di bidang pelatihan kerja melalui Balai-Balai Pelatihan Kerja (BLK) yang ada,
dengan melibatkan pihak industri dan pemangku kepentingan lainnya.
10