Page 306 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 306

Ringkasan

              Menanggapi Upah Minimum Provinsi (UMP) saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diapresiasi
              oleh  para  buruh.  Hal  itu  dikarenakan  Keputusan  Gubernur  Jawa  Tengah,  Ganjar  Pranowo
              menaikkan UMP sebesar 3,27%. Sebab, Ganjar berani mengabaikan Surat Edaran (SE) Menaker
              yang meminta upah minimum tahun 2021 tidak naik atau sama dengan tahun ini.

              "Kami memberikan apresiasi kepada pak Gubernur, yang berani mengabaikan SE Menaker dan
              tetap menaikkan UMP tahun depan. Memang sebenarnya, SE itu bisa dilaksanakan bisa tidak,
              dan pak Gubernur memilih tidak melaksanakan dan berpedoman pada PP 78 tahun 2015 tentang
              pengupahan. Kami mengapresiasi keberanian itu," kata sekertaris Konfederasi Serikat Pekerja
              Nasional (KSPN) Jateng, Heru Budi Utoyo saat dikonfirmasi, Sabtu (31/10).



              PEMPROV JAWA TENGAH NAIKAN UMP SEBESAR 3,27 PERSEN

              Menanggapi Upah Minimum Provinsi (UMP) saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diapresiasi
              oleh  para  buruh.  Hal  itu  dikarenakan  Keputusan  Gubernur  Jawa  Tengah,  Ganjar  Pranowo
              menaikkan UMP sebesar 3,27%. Sebab, Ganjar berani mengabaikan Surat Edaran (SE) Menaker
              yang meminta upah minimum tahun 2021 tidak naik atau sama dengan tahun ini.

              "Kami memberikan apresiasi kepada pak Gubernur, yang berani mengabaikan SE Menaker dan
              tetap menaikkan UMP tahun depan. Memang sebenarnya, SE itu bisa dilaksanakan bisa tidak,
              dan pak Gubernur memilih tidak melaksanakan dan berpedoman pada PP 78 tahun 2015 tentang
              pengupahan. Kami mengapresiasi keberanian itu," kata sekertaris Konfederasi Serikat Pekerja
              Nasional (KSPN) Jateng, Heru Budi Utoyo saat dikonfirmasi, Sabtu (31/10).

              Menurutnya, SE Menaker memang harus diabaikan. Tidak hanya oleh Ganjar, tapi oleh kepala
              daerah lain di Indonesia.

              "Karena SE itu kedudukannya masih di bawah PP, jadi harus diabaikan. Maka kami menilai, sudah
              tepat langkah pak Ganjar yang mengabaikan edaran Menaker ini," imbuhnya.

              Meskipun sebenarnya, kenaikan UMP sebesar 3,27% lanjut Heru masih sangat jauh dari harapan
              buruh. Akan tetapi, buruh merasa bersyukur masih ada kenaikan di tengah kondisi pandemi saat
              ini.

              "Ya sebenarnya masih belum cukup, tapi kami merasa bersyukur, masih ada kenaikan," ucapnya.

              Heru berhap, kenaikan UMP 2021 diikuti pada kenaikan UMK di 35 Kabupaten/Kota. Bupati/Wali
              Kota diminta menyesuaikan dengan mempedomani survei kebutuhan hidup layak, pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi.

              "Karena  UMP  adalah  pedoman  untuk  Bupati/Wali  Kota  dalam  penetapan  UMK,  maka  harus
              diikuti.  Kami  berharap  pak  Ganjar  mau  mendorong  kabupaten/kota  menaikkan  UMK  di
              wilayahnya masing-masing," imbuhnya.

              Menurut Heru, pandemi Covid-19 memang memukul banyak sektor, termasuk industri. Namun,
              tidak  bisa  menjadi  alasan  pemerintah  tidak  menaikkan  upah  buruh.  Sebab,  tidak  semua
              perusahaan terdampak akibat pandemi ini dan masih bisa berproduksi.
              "Jadi tidak bisa dianggap semua tidak mampu. Kalau memang nanti ada yang tidak mampu,
              silahkan melakukan menempuh mekanisme untuk penangguhan," pungkasnya.





                                                           305
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311