Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 101

10 KELUARGA ABK DAPAT BANTUAN PROGRAM INKUBASI BISNIS DARI MENTERI
              KETENAGAKERJAAN

              Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami  -  Sebanyak 10 keluarga anak buah kapal
              (ABK) mendapat bantuan sarana usaha berupa program  inkubasi  bisnis senilai Rp10 juta.

              Menteri Ketenagakerjaan,  Ida Fauziyah  , memberi bantuan sarana usaha pemberdayaan tenaga
              kerja tersebut secara langsung pada  ABK  di Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Ketanggungan,
              Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

              Ida mengatakan bantuan diberikan untuk membantu Awak Kapal Ikan Migran/Awak Buah Kapal
              (ABK) purna yang terdampak pandemi Covid-19.

              "Bantuan ini merupakan kepedulian dari pemerintah," kata Ida dalam keterangannya, Selasa
              (18/8/2020).

              Bantuan ini diharapkan dapat membantu  ABK  dan keluarganya untuk berwirausaha maupun
              mengembangkan wirausaha yang sudah ada.

              "Bantuan  tidak  hanya  ditujukkan  bagi  awak  kapal  migran,  tetapi  juga  kepada  anggota
              keluarganya yang saat ini terdampak pandemi Covid-19," kata Ida saat berdialog dengan para
              ABK   Kementerian  Ketenagakerjaan  juga  memberikan  lainnya  berupa  program  Tenaga  Kerja
              Mandiri (TKM) kepada 40 orang nelayan yang tergabung dalam 2 kelompok nelayan di Desa
              Kaliwlingi.

              Masing-masing kelo   mpok nelayan mendapat bantuan senilai Rp40 juta.

              Menaker Ida menjelaskan, bantuan ini adalah bentuk kehadiran Negara kepada pekerja migran
              yang bekerja sebagai  ABK  .

              Sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
              (UU PPMI), negara wajib memberikan perlindungan, baik kepada para pekerja migran maupun
              keluarganya.

              "Pada hakekatnya UU ini menekankan pelindungan pada pemenuhan dan penegakan hak asasi
              manusia, pelindungan hukum, ekonomi dan sosial, tidak hanya bagi pekerja migran, namun juga
              kepada keluarganya," jelas Menaker Ida.

              Menteri Ida turut mensosialisasikan mekanisme penempatan dan pelindungan PMI sebagai  ABK
              di kapal berbendera asing.

              Masalah seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), gaji tidak dibayar, penipuan, kecelakaan
              kerja, perlakuan tidak manusiawi, hingga meninggal saat bekerja dan di larung di perairan lepas
              kerap dialami  ABK  .

              Menurutnya, berbagai latar belakang masalah yang kerap mendera pekerja migran, khususnya
              yang bekerja sebagai  ABK  tak terlepas dari kurangnya pemahaman akan prosedur bekerja di
              luar negeri.
              "Sebelum  berangkat  harus  memahami  isi  perjanjian  kerja  laut  sebelum  di  tandatangani  dan
              mengetahui kredibilitas serta legalitas perusahaan yang akan memberangkatkan," kata Ida  Demi
              keamanan, serta sebagai bagian dari perlindungan awal sebelum berangkat, Ida mengingatkan
              kepada  seluruh  calon  PMI  agar  harus  memahami  alir  legalitas  pekerja  migran  ke  negara
              penempatan.


                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106