Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 134
Bantuan tersebut akan dibayarkan selama 4 bulan, diberikan dalam 2 tahap pembayaran.
Informasi terbaru, hingga saat ini sudah ada 12 juta nomor rekening pekerja swasta yang
terdaftar. Itu artinya target sebanyak 15,7 juta tenaga kerja belum tercapai. Masih ada sekitar
3,7 juta tenaga kerja yang rekeningnya belum terdaftar.
"Yang terkumpul sudah lebih 12 juta. Tapi data ini belum tervalidasi dengan data di bank," ujar
Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan
Irvansyah Utoh Banja seperti dikutip dari Kontan .Menurut Utoh, saat ini BPJS Ketenagakerjaan
masih dalam proses memvalidasi data tersebut.
Penerima bantuan subsidi gaji yang akan ditetapkan pun akan tergantung pada hasil validasi.
Meski proses validasi tengah berlangsung, Utoh mengatakan penyaluran bantuan ini akan
dilakukan secara bertahap.
"Proses validasi sedang berlangsung, rencana penyalurannya bertahap, sesuai ketersediaan data
yang telah divalidasi," ujar Utoh.
Dia juga mengatakan, berdasarkan data awal BPJS Ketenagakerjaan total jumlah calon
penerima bantuan subsidi gaji ini sebanyak 15,7 juta orang. Sebelumnya, Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, program bantuan subsidi gaji ini rencananya akan
diluncurkan pada 25 Agustus mendatang. Nantinya, subsidi gaji yang diberikan sebesar Rp
600.000 per bulan selama 4 bulan, dan akan disalurkan dalam 2 tahap.
"Jadi untuk subsidi bulan September-Oktober akan kita berikan pada akhir Agustus ini, dan 2
bulan berikutnya akan diberikan. Jadi diberikan dalam bentuk transfer langsung ke rekening
penerima 2 bulan sekali Rp 1,2 juta," jelas Ida Fauziyah.
Adapun Kementerian Ketenagakerjaan pada 14 Agustus sudah menerbitkan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan nomor 14 tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah
Berupa Subsidi Gaji/Upah Bagi Pekerja/Buruh dalam Penanganan Dampak Covid-19.
Dalam peraturan tersebut pekerja yang menjadi penerima bantuan subsidi gaji adalah yang
memenuhi persyaratan: 1. Warga negara Indonesia yang dibuktikan dengan nomor Induk
Kependudukan. 2. Terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS
Ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan nomor kepesertaan. 3. Pekerja/Butuh penerima
gaji/upah. 4. Kepesertaan sampai dengan bulan Juni 2020. 5. Peserta aktif program jaminan
sosial ketenagakerjaan yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan
gaji/upah di bawah Rp 5 juta sesuai gaji/upah terakhir yang dilaporkan oleh pemberi kerja
kepada BPJS Ketenagakerjaan dan tercatat di BPJS Ketenagakerjaan. 6. Memiliki rekening
bank yang aktif. Untuk bantuan subsidi gaji ini, pemerintah menganggarkan Rp 37,7 triliun
untuk 15,7 juta penerima bantuan.
Cara Mengecek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan 1. Aplikasi BPJSTK Mobile Aplikasi BPJSTK
Mobile dapat diunduh di Android, iOS, dan BlackBerry. Peserta BPJamsostek bisa mengunduh
aplikasi BPJSTK Mobile secara gratis. Setelah mengunduh, peserta harus melakukan registrasi
terlebih dahulu. Registrasi tersebut untuk mendapatkan PIN. Setelah terdaftar dan login,
peserta dapat mengetahui status kepesertaan BPJamsostek.
2. Cek Melalui Laman sso.bpjsketenagakerjaan.go.id Anda bisa mengecek status kepesertaan
BPJamsostek melalui laman resmi sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.
3. SMS Ke 2757 Untuk mengecek kepesertaan BPJamsostek, Anda bisa mengirim pesan SMS
ke nomor 2757.
Namun sebelumnya, peserta BPJamsostek harus mendaftar via SMS dengan mengetik:
Daftar(spasi)SALDO#NO_KTP#TGL_LAHIR(DD-MM-YYYY)#NO_PESERTA#EMAIL(bila ada)
133