Page 229 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 229

Untuk menjalankan BLT BPJS Ketenagakerjaan ini, pemerintah menggunakan data yang tercatat
              di BPJS Ketenagakerjaan. Pemerintah pun mengatakan, ada sekitar 13,8 juta tenaga kerja formal
              dengan gaji di bawah Rp 5 juta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  mengatakan,    program  subsidi  gaji  BPJS
              Ketenagakerjaan    tersebut  akan  mulai  dilakukan  pada  25  Agustus  mendatang,  dan  akan
              dilakukan secara simbolik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

              "Rencananya,  Bapak  Presiden  menyerahkan  secara  langsung  dan  me-  launching    (bantuan
              600.000  dari  pemerintah).  Insya  Allah  tanggal  25  Agustus  ini,"  ujarnya,  dalam  keterangan
              tertulis, dikutip Senin (17/8/2020).

              Selain gaji di bawah Rp 5 juta, Ida menambah, karyawan dan pegawai yang menerima bantuan
              subsidi gaji Rp 600.000 harus tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.

              Tercatat, sampai saat ini pemerintah telah mengantongi sekitar 12 juta rekening calon penerima
              bantuan subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan dari pemerintah.

              "Sekarang  alhamdulillah,  teman-teman  pekerja  kita  yang  menjadi  peserta  BPJS
              (Ketenagakerjaan) datanya sudah 12 juta nomor rekening sudah masuk," kata Ida.

              "Kita  minta  teman-teman  BPJS  untuk  memvalidasi  datanya  dan  kami  di  Kementerian
              Ketenagakerjaan menerima datanya dari BPJS Ketenagakerjaan. Jadi yang melakukan validasi
              adalah teman-teman dari BPJS Ketenagakerjaan," tambah Ida.
              "Jadi untuk subsidi bulan September-Oktober akan kita berikan pada akhir Agustus ini. Dan 2
              bulan berikutnya akan diberikan. Jadi diberikan dalam bentuk transfer langsung ke rekening
              penerima 2 bulan sekali, Rp 1.200.000," tutur Ida.

              Lebih lanjut, Ida menyebutkan,  bantuan subsidi upah  ini diberikan sebagai bentuk penghargaan
              kepada pekerja dan pemberi kerja (perusahaan) yang selama ini menjadi peserta aktif BPJS
              Ketenagakerjaan.

              Bagi pekerja yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, dan pekerja yang terkena pemutusan
              hubungan  kerja  (    PHK    )  karena  pandemi  Covid-19,  Ida  memastikan,  mereka  masih  bisa
              mendapatkan bantuan sosial atau bantuan pemerintah lainnya.

              Sebagai contoh adalah pekerja yang ter-PHK atau dirumahkan diprioritaskan untuk masuk dalam
              program padat karya dan program Kartu Prakerja. Sebagai informasi, program Karu Prakerja
              saat ini telah masuk gelombang V.

              "Dan alhamdulilkah batch 4 sudah memenuhi untuk 800.000 peserta. Dan sebagaimana arahan
              Presiden  dan  pak  Menko  (Bidang  Perekonomian),  temen-temen  yang  di-PHK,  dirumahkan,
              mendapatkan prioritas untuk  batch  berikutnya," ucap Ida.

              (Sumber: /Rully R Ramly, Mutia Fauzia | Editor: Erlangga Djumena).















                                                           228
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234