Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 34

membahas secara langsung pasal demi pasal hasil dari tim perumus tersebut," ujar Presiden
              Konfederasi  Serikat Pekerja    Indonesia  (KSPI) Said  Iqbal  di  Gedung  Nusantara  II,  Kompleks
              Parlemen, Jakarta, Selasa (18/8).



              DPR-BURUH SUSUN DIM RUU CIPTAKER

              DPR dan kelompok serikat buruh telah membentuk tim perumus yang akan membahas RUU
              Cipta Kerja. Hasil dari tim tersebut, nantinya juga akan menghasilkan daftar invetarisasi masalah
              (DIM)  yang  nantinya  akan  diserahkan  ke  panitia  kerja    Badan  Legislasi  (Baleg)  DPR  untuk
              dibahas.

              "Setelah tim perumus menghasilkan semacam DIM, nanti akan dikumpulkan kembali oleh Pak
              Dasco dan pimpinan panja Baleg, seluruh atau mayoritas anggota Panja Baleg RUU Cipta Kerja
              membahas secara langsung pasal demi pasal hasil dari tim perumus tersebut," ujar Presiden
              Konfederasi  Serikat Pekerja    Indonesia  (KSPI) Said  Iqbal  di  Gedung  Nusantara  II,  Kompleks
              Parlemen, Jakarta, Selasa (18/8).

              Dengan DIM tersebut, pemerintah dan DPR akan menerima pandangan dari kelompok serikat
              buruh  perihal  RUU  Cipta  Kerja,  khususnya  klaster  ketenagakerjaan.  Dengan  demikian,
              pembahasan RUU akan menerima pandangan banyak pihak untuk memenuhi kaidah tripartit
              pembuatan  undang-undang.  "Dengan  demikian  diharapkan  apa  yang  menjadi  permintaan
              kawan-kawan serikat buruh dan masyarakat sipil lainnya, khususnya klaster Ketenagakerjaan
              bisa gol sesuai harapan dengan kawan-kawan serikat," ujar Said.

              Menurut dia, tim perumus yang dibentuk oleh DPR dan serikat buruh ini lebih kuat daripada tim
              teknis yang dibentuk pemerintah. Menurut Said, Kementerian Ketenagakerjaan  hanya berusaha
              membuat seolah pemerintah telah memenuhi prosedur tripartit pembuatan undang-undang. "Di
              sana hanya sebatas alat legitimasi atau, maaf, dalam tanda petik, stempel. Bahwa pemerintah
              telah memenuhi prosedur tripartit RUU Cipta Kerja telah melibatkan tripartit. Itu hanya stempel,"
              ujar Said.

              Namun, Said menghargai sikap kelompok buruh yang bergabung dengan tim teknis Kementerian
              Ketenagakerjaan  sebagai  bagian  dari  demokrasi.  Meskipun,  ia  mengeklaim,  kelompok  buruh
              yang tergabung dalam tim tersebut hanya 25 persen dari seluruh kelompok buruh yang ada di
              Indonesia. "Jadi, 75 persen yang mewakili anggota serikat buruh terlibat dalam tim perumus
              untuk membentuk semacam DIM untuk pegangan panja Baleg," ujar Said.

              Sementara, Wakil Ketua Baleg DPR Willy  Aditya menegaskan, pihaknya tak memasang target
              waktu penyelesaian RUU Cipta Kerja. Menurut dia, panja Baleg akan terus menampung aspirasi
              banyak pihak perihal poin-poin yang dikritisi oleh serikat buruh dan kelompok masyarakat sipil.
              "Substansinya  kan  Baleg  membahas  yang  terjadi  dan  apa  yang  berkembang,  (Baleg)  tidak
              pernah membuat target waktu. Ini kan bukan angkot yang punya setoran," ujar Willy .

              Ia  menjelaskan,  panja  telah  menyelesaikan  sekira  2.000  dari  8.000  DIM.  Rencananya,  tim
              perumus RUU Cipta Kerja  yang terdiri atas pihak DPR dan serikat buruh akan membahas poin-
              poin yang dinilai bermasalah. "Jadi, itu yang substansial yang benar-benar melibatkan pikiran,
              bahkan di kementerian saja banyak yang berbeda. Itu yang kemudian kita dudukkan bersama,"
              ujar Willy.  ed:agus raharjo







                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39