Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 37

Pertemuan  itu  dihadiri  oleh  Wakil  Ketua  DPR  RI  Sufmi  Dasco  Ahmad,  Ketua  Panja  Baleg
              Supratman Andi Agtas, Wakil Ketua Panja Baleg Willy Aditya, dan beberapa anggota Panja Baleg
              dari berbagai fraksi. Mereka sepakat untuk membentuk tim perumus yang terdiri dari perwakilan
              serikat pekerja.

              Adapun  serikat  pekerja yang  tergabung dalam tim  ini  mewakili  32  federasi  dan konfederasi,
              antara lain 13 federasi KSPSI Andi Gani, 9 federasi KSPI, 3 federasi KSPSI Yoris, dan beberapa
              federasi seperti FSPMI, PPMI 98, forum guru dan tenaga honorer, dan sebagainya.

              "Dari DPR, tim ini akan dipimpin oleh Pak Dasco dan Pak Willy Aditya," kata Said Iqbal lewat
              keterangan tertulis yang diterima wartawan Tirto, Selasa malam.

              Dalam  tim  perumus  itu,  setiap  fraksi  akan  mengirimkan  satu  orang  untuk  masuk  dalam  tim
              perumus, ditambah tenaga ahli dari Panja Baleg. Tim perumus rencananya mulai rapat pada
              tanggal  20  dan  21  Agustus  mendatang  dengan  tujuan  menghasilkan  rumusan-rumusan
              berdasarkan masukan dari serikat pekerja.
              Kata  Said  Iqbal,  di  dalam  rapat  itu,  serikat  pekerja  akan  menyampaikan  analisis  dan
              keberatannya.  "Dengan  kata  lain,  serikat  pekerja  berharap  draft  RUU  Cipta  Kerja  tidak  jadi
              disahkan," kata Said Iqbal.

              Sementara itu, kata Said Iqbal, untuk hal-hal yang belum diatur dalam UU No 13 tahun 2003
              bisa  dijadikan  bahan  masukan,  seperti  digital  ekonomi  dan  transportasi  online.  Said  Iqbal
              mengklaim, ada perbedaan antara tim perumus yang dibentuk bersama DPR dengan tim teknis
              yang dibentuk Pemerintah sejak awal. Said Iqbal menuding, tim teknis yang dibentuk Pemerintah
              hanya sebagai alat stempel.

              "Seolah-olah  Menteri  Ketenagakerjaan  sudah  mengundang  tripartit.  Padahal  tidak  ada
              perubahan," katanya.

              Sedangkan, kata dia, tim rumus bersama yang dibentuk DPR dan serikat perkeja akan membuat
              rumusan  sebagai  bahan  yang  akan  dijadikan  argumentasi  Panja  Baleg  DPR  RI  kepada
              pemerintah.

              "Kami berharap masukan ini bisa membuat draft pemerintah ditolak oleh DPR RI," katanya.

              Lebih lanjut Said Iqbal menegaskan, kerja-kerja di tim bersama ini tidak membuat serikat buruh
              meniadakan aksi. Serikat buruh tetap melakukan aksi. Aksi ini sebagai bentuk dukungan agar
              DPR menolak draft RUU Cita Kerja versi pemerintah, sekaligus sebagai dukungan kepada tim
              bersama DPR dan serikat pekerja agar usulan buruh bisa diterima oleh DPR RI.

              Said  Iqbal  mengatakan  bahwa  KSPI  akan  menggelar  aksi  ke  DPR  dan  Kantor  Kemenko
              Perekonomian pada tanggal 25 Agustus mendatang. Aksi serupa, juga serentak akan dilakukan
              di 20 provinsi dengan dua isu utama, yaitu tolak omnibus law dan stop PHK.

              "KSPI mendukung kebijakan Presiden Jokowi untuk mempermudah keberadaan investasi. Tapi
              secara bersamaan, harus ada perlindungan bagi kaum buruh," pungkasnya.

              Baca juga  artikel terkait OMNIBUS LAW  atau  tulisan menarik lainnya Haris Prabowo

              (tirto.id - Sosial Budaya ) Reporter: Haris Prabowo Penulis: Haris Prabowo Editor: Reja Hidayat







                                                           36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42